Bisnis.com, BANDUNG- PT Pindad (Persero) melakukan kerjasama produksi dan pemasaran dengan Alfanar akan bermuara pada pembentukan usaha patungan yang akan membesut produk elektrik. Sejauh ini, Pindad telah merogoh kocek sebesar Rp68 miliar untuk pembangunan fasilitas produksi produk elektrik.
Di sisi lain, Pindad tengah mengincar pasar lewat permintaan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang tengah membutuhkan peralatan elektrik. Sejalan dengan megaproyek pembangunan pembangkit listrik pemerintah, kata Mose, produk-produk tersebut amat dibutuhkan.
Dalam jangka waktu lima tahun mendatang, volume pasar produk tersebut mencapai Rp6,7 triliun dari pengadaan PLN. “Sejauh ini produk-produk tersebut impor, karena itu kami harus bisa melakukan penguatan dan mengisinya, setidaknya 20% pasar bisa kami ambil,” tukas Direktur Utama Pindad Abraham Mose, Jumat (10/11/2017).
Sejalan dengan itu, Pindad juga telah meneken kerjasama dengan perusahaan raksasa di bidang teknologi informasi maupun industri besar. Kerjasama itu meliputi kontrak produksi generator dengan Siemens dan pengembangan teknologi bersama General Electric.
Di lain sisi, ke depan lewat kerjasama itu, Pindad pun akan meningkatkan kandungan lokal produk elektrik yang telah ada. Perseroan membidik kandungan lokal produk mencapai 35%, setelah terjadi alih teknologi dari Alfanar.
Vice Chairman Alfanar Group Sabah Mohammad Al Mutlaq mengungkapkan kerjasama yang dibahas selama empat bulan tersebut cukup positif buat perusahaan. Alfanar yang berbasis di Riyadh, Arab Saudi, berkomitmen bersama Pindad akan menghasilkan produk elektrik berkualitas.
“Kerjasama ini juga memperkuat posisi kami di pasar Indonesia, itu penting,” katanya.