Bisnis.com, BANDUNG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat (Jabar) merilis angka pertumbuhan ekonomi Jabar triwulan III-2017 sebesar 5,19% year on year (yoy) atau melambat dari periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai 5,97% dan triwulan II-2017 yang mencapai 5,29%
"Pertumbuhan ekonomi Jabar ini 5,19% secara yoy atau masih di atas nasional. Tapi, terjadi perlambatan antar triwulan," kata Kepala BPS Jabar Dody Herlando di Kantor BPS Jabar, Kota Bandung pada Senin (6/11).
Dari sisi produksi, kata Dody, komponen pendorong terbesar pertumbuhan ekonomi Jabar selama kuartal tiga berasal dari semua lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha jasa lainnya yang tumbuh mencapai 10,43%.
"Diikuti informasi dan komunikasi sebesar 10,16%, dan real estate sebesar 9,85%. Namun, terjadi juga penurunan bagi lapangan usaha pertambangan, penggalian dan pengadaan listrik gas yang masing-masing turun 7,16% dan 10,66%," katanya.
Struktur PDRB Jabar menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan ketiga ini relatif tidak menunjukkan perubahan yang berarti di mana empat lapangan usaha masih mendominasi PDRB Jabar.
Keempat lapangan usaha tersebut yaitu industri pengolahan, lalu perdagangan besar eceran, dan reparasi mobil-sepeda motor. Kemudian sektor pertanian, kehutanan dan perikanan lalu sektor kontruksi.
"Industri pengolahan memiliki sumber pertumbuhan paling tinggi sebesar 2,23%, diikuti kontruksi 0,69%, perdagangan besar eceran dan reparasi mobil-sepeda motor 0,66% serta terakhir informasi dan komunikasi 0,37%," ucapnya.