Bisnis.com, BANDUNG -- Bakal Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil nampaknya benar-benar ingin menjaga elektabilitasnya setelah selalu unggul dari berbagai lembaga survei. Terbaru, dia meraih peringkat atas dengan 46% elektabilitas hasil lembaga survei Indobarometer.
Dengan pencapaian tersebut, pria yang kerap disapa Emil itu mengaku akan bersikap hati-hati dalam suatu persoalan. Sebab, dia bercermin dari kasus mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat kontestasi Pilkada Jakarta lalu.
Perlu diingat, saat itu Ahok menempati survei tertinggi di Pilgub DKI namun tergelincir karena suatu masalah yang menjeratnya hingga ke pengadilan. Sehingga kalah oleh pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
"Memang survei itu kan sebenarnya bukan jaminan. Ada yang surveinya tinggi tapi kalah. Tapi, kalah itu bukan karena surveinya keliru, tapi individu yang diusungnya dalam perjalanannya bermasalah. Contohnya (Ahok) di Jakarta," katanya, Jum'at (3/11).
Menurut Emil, Ahok memiliki elektabilitas tinggi dalam beberapa lembaga survei. Namun, akibat dari perjalanannya yang dirundung masalah, maka Ahok pun kalah dalam kontestasi tersebut.
"Elektabilitasnya tinggi, tapi diperjalannnya ada masalah maka jadi kalah kan. Tapi survei juga bukan berarti gak benar, survei hanya memaping kondisi hari ini. Kalau kondisi saya bagus sekarang, saya akan pertahankan," ujarnya.
Dengan bercermin dari kasus Ahok, Emil berharap dirinya tidak tertimpa masalah. Meskipun demikian hasil survei tetap dijadikan bekal guna menghadapi pertarungan di Pilgub Jabar mendatang.
"Namanya Pilkada kan bagaimana figur. Maka doakan saja saya tidak ada masalah. Kalau saya tidak ada masalah tentu saya bisa menjaga ritme ini. Kan ritme ini terjadi dari November 2016 oleh survei pertama Instrat sampai hari ini dari Indobarometer," katanya.
Kendati demikian, Emil kini nampaknya sedang dirundung permasalahan pelik terkait proyek pembangunan rumah deret Tamansari yang menimbulkan gejolak penolakan dari sejumlah warga yang terdampak pembangunan. Emil pun mengaku bahwa masalah mulai datang menjelang Pilkada.
"Tamansari mau saya bereskan. Saya terus komunikasikan. Pasti ada (yang cari masalah), tapi saya hidup apa adanya. provokasi juga ada," kata Wai Kota Bandung tersebut.