Bisnis.com, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama proyek pembangunan Taman Asia Afrika di kawasan Jalan Ibrahim Adjie (Kiaracondong) pada Jum'at (3/11/2017). Proyek ini merupakan bagian dalam proyek hunian komersial seluas 12,9 hektare yang dikembangkan oleh Kiara Artha Park di bawah PT Mega Chandra Purabuana (MCP).
Dalam mekanisme kerja sama, Ridwan Kamil menjelaskan jika Pemkot Bandung melalui PT Bandung Infra Investama (BII) yaitu sebuah BUMD yang baru dibentuk akan bekerja sama dengan pihak pengembang Kiara Artha Park dalam pengerjaan proyek ini. Pihak pengembang akan menyewa lahan Pemkot Bandung dengan durasi 30 tahun.
"Ini proyek pertama BII dari segi properti. Khusus lahan ini PT BII akan berkerja sama dengan Kiara Artha Park," kata Ridwan Kamil usai melakukan peletakan batu pertama.
Menurut pria yang kerap disapa Emil ini, taman seluas 2,6 hektare tersebut akan tersebar ruang terbuka hijau (RTH) dan akan dilengkapi danau yang befungsi sebagai pengendali banjir. Sehingga tidak hanya dari segi estetika saja, namun juga taman ini berfungsi untuk kepentingan lain di sekitarnya.
Dengan target pengerjaan selama enam bulan, Emil berharap taman tematik ini akan berjalan sesuai harapan. Sebab kawasan ini direncanakan akan ditata sejak dulu. "Ini sesuai janji dulu bahwa penataan di kawasan Kiaracondong ini kita dahulukan hutan kota. Janji itu sampai di hari ini, mudah-mudahan waktu enam bulan selesai," katanya.
Di tempat sama, General Manager Marketing Kiara Artha Park Michael Rotinsulu mengatakan Taman Asia Afrika merupakan bagian dari proyek pembangunan hunian komersial yang akan digarap seperti apartemen. Namun, sesuai kesepakatan dengan Pemkot Bandung, pihaknya akan membangun taman terlebih dahulu sebelum membangun proyek komersil tersebut.
"Deveploment awal ini adalah taman untuk warga Bandung. Ke depan, kita akan bangun hunian-hunian yang fokusnya sesuai permintaan Kang Emil ada 20 persen untuk kalangan menengah ke bawah. Jadi memang ini akan menjadi kawasan yang modern dan unik," ujarnya.
Terkait nilai proyek serta investasi, pihak pengembang enggan menyebutkan nominalnya. Namun, yang pasti pihak pengembang berjanji akan menyelesaikan Taman Asia Afrika sesuai target yang ditentukan yakni selama enam bulan dihitung dari dimulainya groundbreaking.