Bisnis.com, TASIKMALAYA - Dalam rangka peringatan Hari Listrik Nasional 2017, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat meresmikan jaringan listrik perdesaan untuk 233 dusun dan 156 desa di wilayah Jawa Barat, Kamis (2/11), di Desa Tanjungkarang, Cigalontang, Tasikmalaya.
Melistriki daerah perdesaan di pelosok Jawa Barat, merupakan salah satu program unggulan demi mewujudkan Jabar Caang 2018, yakni tercapainya 100% rasio elektrifikasi di Provinsi Jawa Barat pada 2018.
Diharapkan dengan terwujudnya Jabar Caang 2018, dapat secara signifikan meningkatkan kesejahteraan dan peningkatan taraf hidup warga di wilayah tersebut. Rasio elektrifikasi di Jawa Barat hingga September 2017 sendiri sudah mencapai 98,50%.
Tahun 2017, PLN menargetkan pembangunan jaringan distribusi listrik di perdesaan dengan menginvestasikan dana sebesar Rp 196 miliar. Dana ini akan digunakan untuk pembangunan jaringan listrik baik itu Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan juga Jaringan Tegangan Rendah (JTR) serta pembangunan gardu distribusi.
"Melalui semangat dan momentum Hari Listrik Nasional ke-72 ini, PLN ingin terus meningkatkan keterjangkauan listrik diseuruh wilayah Indonesia. Jumlah desa yang berlistrik terus kami tingkatkan dengan optimal, karena kami percaya bahwa listrik dapat terus membawa pergerakan perekonomian masyarakat,” ujar Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PT PLN (Persero) Amir Rosidin.
Dalam sambutannya, Pemprov Jabar yang diwakili Wakil Gubernur Deddy Mizwar menjelaskan bahwa pemerintah bekerjasama dengan PLN sebagai perusahaan yang mengelola listrik di Indonesia, betul-betul keberpihakannya ke masyarakat di desa-desa terpencil untuk bisa segera dialiri listrik sehingga Jabar Caang 2018 bisa terwujud.
Deddy Mizwar juga menjelaskan bahwa tahun ini, Provinsi Jawa Barat mengeluarkan Rp50 miliar untuk membantu listrik masuk desa. Dari total sebelumnya Rp450 miliar yang sudah dikucurkan Pemprov Jabar agar bisa mencapai Jabar Caang 2018.
"Saat ini ada 233 dusun yang dinyalakan listriknya sepanjang 170 km jaringannya. Sehingga betul-betul dirasakan hingga pelosok desa di beberapa kabupaten. Tahun depan, mungkin di Cianjur peresmian secara formalnya. Dan kita harapkan sisanya tadi, bisa selesaikan 2018," ujarnya.
"Jadi, baik Pemprov Jabar maupun PLN, bersinergi bagaimana membantu memasangkan listrik orang tidak mampu secara gratis. Yang mampu tidak gratis. Tapi, jaringannya kan tetap dipasangkan tapi pemasangannya harus bayar bagi yang mampu," tambahnya.
Dengan ada listrik, Deddy berharap produktivitas meningkat, dengan sendirinya pengangguran akan juga berkurang dan kemiskinan akan berkurang.
Dirinya juga menjelaskan bahwa Jawa Barat sendiri mengaliri 13.000 megawatt untuk target 35.000 megawatt listrik di Indonesia, sekitar sepertiga lebih. Jadi, sumber daya energi di Jawa Barat untuk memenuhi juga 35% kebutuhan nasional.
"Karena di Jawa Barat ini industri manufaktur adalah yang terbesar di Indonesia. 60% industri manufaktur, investasinya di Jawa Barat," ujar Deddy.
Wilayah yang dialiri jaringan listrik perdesaan sampai bulan Oktober 2017 antara lain, Cianjur (59 dusun), Sukabumi (36 dusun), Bogor (27 dusun) , Cimahi (21 dusun), Tasikmalaya (21 dusun), Cirebon (20 dusun) dan Garut (20 dusun).
Potensi pelanggan yang bisa didapatkan dari program listrik kali ini mencakup 7.366 pelanggan. Panjang Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) yang berhasil dibangun sepanjang 73,04 kms, Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) sepanjang 197,77 kms dengan total daya terpasang sebanyak 4300 kVA.
"Kalau di desanya belum ada listrik, apa kata dunia?" celoteh Deddy menirukan gayanya saat berperan sebagai Nagabonar.