Bisnis.com, BANDUNG -- Okupansi hotel di Jawa Barat pada September 2017 mencapai 49,52% atau mengalami kenaikan 0,14 poin dibandingkan Agustus 2017 yang mencapai 49,38%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Dody Herlando mengatakan, pada bulan September adanya penurunan pada okupansi hotel berbintang di Jabar sementara okupansi hotel non bintang cenderung mengalami peningkatan.
"Tingkat hunian kamar hotel non bintang pada September 2017 sebesar 38,79%. Sedangkan hotel berbintang 54,20%," kata Dody Herlando di Kantor BPS Jabar, Kota Bandung pada Rabu (1/11).
Dody menyebut, okupansi hotel non bintang mengalami kenaikan sebesar 4,29% dibandingkan Agustus 2017 yang tercatat 34,50%. Sementara hotel berbintang sedikit turun 1,68% pada bulan Agustus lalu.
Berdasarkan klasifikasi, hotel bintang 5 ternyata paling banyak diminati dengan persentase 71,62%. Diikuti oleh hotel bintang 2 sebesar 59,19% dan hotel bintang 4 mencapai 53,33% dan bintang 3 sebesar 52,63%. Okupansi terendah adalah hotel bintang 1 dengan hunian 43,13%.
Sementara okupansi hotel non berbintang paling tinggi dengan kelompok kamar 10-24 sebesar 42,38%. Sedangkan okupansi terendahnya sebesar 31,27% dengan kelompok kamar kurang dari 10.
"Kalau dilihat memang hotel non bintang ini dinamikanya lebih tajam. Sementara hotel berbintang agak sedikit lebih smooth," katanya.
Sementara untuk rerata lama menginap tamu, pada hotel berbintang rerata selama 1,86 hari. Sementara hotel non bintang selama 1,37 hari. Bagi tamu asing biasanya menginap di hotel bintang selama 4,37 hari dan di hotel non bintang selama 3,18 hari.
"Sedangkan tamu asal Indonesia menginap rata-rata selama 1,86 hari di hotel bintang dan 1,37 hari di hotel non bintang," ucapnya.
