Bisnis.com, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menuding adanya provokator di balik penolakan pembangunan rumah deret Tamansari. Tudingan itu berdasarkan penolakan warga RW 11 Tamansari yang menolak melakukan audiensi yang dijadwalkan, Senin (30/10) malam ini.
"Saya nanti malam mengundang (warga RW 11 Tamansari) di Pendopo. Tapi ada dinamika. Intinya, kemarin ingin ketemu wali kota, sekarang wali kotanya mengundang dan menyediakan waktu. Jadi kalau ada yang menolak berarti ketahuan ada provokasi di dalam proyek ini," katanya di Banyu Leisure, Senin (30/10).
Menurut pria yang kerap disapa Emil ini, warga yang tidak setuju atas pembangunan rumah deret ini ditudingnya didampingi oleh sejumlah okum. Sehingga, pembangunan rumah deret belum sepenuhnya bisa dilakukan.
"Karena duapertiga nya kan setuju. Nah sepertiganya itu yang banyak didampingi-didampingi. Kemarin kan mendemo ingin bertemu saya? Saya sudah sediakan waktu. Kalau tidak datang berarti ada niat tidak baik dari sekelompok orang untuk mengganggu roda pembangunan Kota Bandung," ucapnya.
Selain itu, dirinya menilai jika aksi penolakan ini didasari karena adanya masalah politik yang dimanfaatkan sejumlah oknum tertentu. Bahkan, menurutnya, ditunggangi oleh bakal calon kepala daerah. Emil juga meminta pembuktian KTP kepada warga yang menolak proyek tersebut.
"Dan ini tahun politik. Saya paham. Selidiki saja, siapa aktor-aktor dibelakangnya, ketahuan nanti. Dia adalah bakal calon (kepala daerah)," ucapnya.
"Sering kali yang bersuara sebenarnya tidak mempunyai kepentingan di situ. Hanya ingin meolak saja dengan bersuara. Jadi bagaimana membedakan provokator dan warga? Maka kuncinya dengan (pembuktian) KTP,"
Kendati demikian, Emil mengaku akan terus menjalankan proyek tersebut demi keindahan tata kota yang lebih baik. Dia juga menolak bila disebut melakukan penggusuran terhadap warga yang terkena dampak pembangunan rumah deret.
"Saya bilang tidak membahasakan menggusur. Polanya akan tetap dikomunikasikan dan dipindahkan karena kita sudah kasih solusi. Jadi minoritas jangan menganggu mayoritas yang sudah setuju," kata wali kota yang mencalonkan diri menjadi gubernur tersebut.