Bisnis.com, BANDUNG – Menurut data yang dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (Centers for Disease Control and Prevention, disingkat: CDC), penyebab kematian nomor satu di AS, baik pria maupun wanita, adalah penyakit jantung.
Ada banyak cara untuk mengurangi risiko penyakit jantung, seperti dengan memperbaiki pola makan dan gaya hidup. Namun, bagaimana jika penyebabnya adalah faktor genetika? Tentu lain ceritanya.
Menurut Federasi Jantung Dunia, memiliki kerabat tingkat pertama (orang tua atau kakak-adik) yang menderita sakit jantung, stroke, diabetes, tekanan darah tinggi, atau kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit jantung.
Selain daftar faktor genetika yang mempengaruhi kesehatan jantung Anda tersebut, sebuah penelitian menambahkan golongan darah masuk ke daftar tersebut. Golongan darah tipe A, B, dan AB diketahui 9% lebih berisiko terkena penyakit jantung.
Peneliti dari Universitas Pusat Kesehatan Groningen di Belanda menganalisa data dari 1,3 juta lebih orang. Mereka melihat golongan darah mereka dan rekam kejadian penyakit kardiovaskular ini. Hasilnya, orang dengan golongan darah non-O ini memiliki 9% lebih berisiko terkena serangan jantung dari pada golongan darah O.
Meski penelitian yang dipublikasikan di jurnal European Society of Cardiology ini belum diketahui secara pasti mengapa golongan darah bisa meningkatkan risiko serangan jantung, peneliti memiliki beberapa dugaan.
Peneliti menduga bahwa orang dengan golongan darah tipe non-O, cenderung memiliki protein pembekuan darah lebih tinggi. Hal ini bisa membuat penyumbatan arteri yang merupakan salah satu penyebab utama serangan jantung.
Orang dengan tipe darah A, B, dan AB juga cenderung memiliki kolesterol yang lebih tinggi, terutama yang memiliki golongan darah A.
Tapi, bukan berarti orang dengan golongan darah tipe O bisa bebas dari risiko penyakit jantung. Ada baiknya tetap menjaga pola makan dan gaya hidup sehat agar mengurangi risiko penyakit jantung.