Bisnis.com, CIREBON—Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) Kota Cirebon, M. Lutfi mengimbau masyarakat agar lebih jeli dalam memilih perusahaan investasi. Hal itu menyusul dibekukannya 14 perusahaan entitas karena ilegal dan diduga melakukan tindak melawan hukum dengan menghimpun dana dari masyarakat tanpa izin.
Salah satu entitas dari keempat belas perusahaan berkantor pusat di Kota Cirebon Jawa Barat yang diduga menghimpun dana masyarakat dengan pola arisan online dan menerapkan sistem yang mirip dengan skema piramida.
Komunitas Arisan Mikro Indonesia atau K3 Plus merupakan salah satu entitas yang diberhentikan kegiatan usahanya oleh Satgas Waspada Investasi karena diduga melanggar peraturan dengan menerapkan sistem piramida layaknya Multi Level Marketing di mana tiap anggota mendapat bonus dari perekrutan anggota baru tanpa adanya penjualan produk.
“Penerapan skema piramida tanpa ada penjualan produk dilarang oleh UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan,” katanya, Kamis (26/10/2017).
Lutfi mengungkapkan besarnya iming-iming dari perusahaan investasi bodong membuat banyak masyarakat kehilangan pemikiran rasionalnya padahal dalam berinvestasi sedikitnya ada 2 hal yang harus dipegang.
“Pertama asas legal, dalam arti perusahaan telah menempuh segala macam perizinan, kemudian asas logis, yakni return yang ditawarkan masuk akal,” ujarnya. (k3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
