Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Bandung akan Kaji soal Relokasi Terminal Ledeng

Pemerintah Kota Bandung akan mengkaji saran terkait pemindahan Terminal Ledeng yang dinilai menjadi salah satu penyebab kemacetan di kawasan Bandung Utara. Pemindahan tersebut saran dari Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto.
Ridwan Kamil/Bisnis
Ridwan Kamil/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung akan mengkaji saran terkait pemindahan Terminal Ledeng yang dinilai menjadi salah satu penyebab kemacetan di kawasan Bandung Utara. Pemindahan tersebut saran dari Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto.

"Intinya kita akan follow up dan kita akan kaji. Ini salah satu kemacetan karena terminalnya terlalu dekat dengan ruas jalan yang lebarnya tidak terlalu besar," kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, di Pendopo Kota Bandung, Jum'at (20/10).

Dia mengatakan, pemindahan perlu dikaji dengan matang karena terbentur dengan masalah lahan. Di kawasan tersebut memang sulit untuk menemukan lahan yang pas sebagai pengganti.

"Karena kan harus ada gantinya karena Bandung Utara di mana titik (lahan) nya? Jadi kita pikirkan dan kita kaji dahulu," ujarnya.

Selain itu, menurut dia kemacetan di kawasan tersebut juga karena banyaknya wisatawan luar Bandung yang datang ke Bandung Utara dan tidak dibarengi dengan lahan yang sesuai.

"Karena memang dari zaman dahulu Terminal Ledeng sudah ada tapi seiring waktu kota ini semakin banyak tamunya," ucapnya.

Sementara itu, kepala Terminal Ledeng, Dani Ramdhani mengatakan, macetnya kawasan Ledeng karena merupakan jalur utama dari Kota Bandung menuju berbagai area wisata yang ada di Bandung utara.

Selain itu, kawasan ini memang dikenal padat dengan aktifitas manusia, karena terdapat Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan banyaknya hotel-hotel. Hal ini diperparah, dengan meningkatnya volume wisatawan saat akhir pekan.

"Apalagi kalau long weekend mobil plat B Jakarta masuk ke Lembang lewat Setiabudi melintas terminal ledeng, itu pasti padat," kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Kahfi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper