Bisnis.com, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menerima kunjungan Duta Besar Prancis Jean-Charles Berthonnet beserta rombongan di Pendopo Kota Bandung pada Jum'at (20/10) siang.
"Tadi Dubes yang baru, datang bersama rombongan perusahaan-perusahaan dari transportasi, teknologi, dan pariwisatanya," kata pria yang kerap disapa Emil usai pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam.
Perusahaan-perusahaan dan lembaga yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain AFD, IFI Bandung, Tauzia, Colas Rail, Parkeon, dan Dassault Systéme. Mereka datang untuk menindak lanjuti kerja sama menyangkut teknologi, transportasi dan infrastruktur.
Emil mengatakan, dari hasil pertemuannya tersebut, ada berita baik berupa bantuan dari Pemerintah Prancis senilai Rp1,3 triliun untuk revitalisasi kawasan Stasiun Bandung yang terletak di Jalan Kebon Kawung.
"Ini untuk modernisasi kawasan itu menjadi stasiun kereta api berstandar internasional dan berkelas dunia," katanya.
Menurut dia, untuk tindak lanjut rencana ini diklaimnya tengah dalam proses di Bappenas. Kajian teknisnya pun telah disusun bersama PT Kereta Api Indonesia. Dia juga secara khusus diminta untuk mendesain revitalisasi tersebut.
"Ini melalui PT KAI tapi ada soal perizinan di saya. Saya juga ikut mendesain," katanya.
Selain itu, beberapa potensi investasi Prancis yang akan dikerjasamakan dengan Pemkot Bandung antara lain infrastruktur dan pariwisata. Sebab, Emil mengatakan sudah banyak investasi Prancis yang ada di Kota Bandung.
"Hotel dari investor Prancis di Bandung saja setidaknya sudah ada tujuh. Seperti hotel Harris, hotel Pop, dan beberapa yang sedang dipersiapkan," ujarnya.
Emil berharap hasil kerja sama ini akan berdampak bagi pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung sehingga membawa kesejahteraan warganya.
"Bagi kami, prioritas saat ini adalah konektivitas. Dengan begitu, ekonomi bisa terus tumbuh dan membawa kesejahteraan bagi warga kami," ucapnya.
Sementara Dubes Prancis Berthonnet mengatakan, pihaknya paham betul bahwa Kota Bandung tengah serius dalam mengembangkan smart city dan transportasi. Untuk itu, pihaknya membawa pebisnis yang siap menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung.
"Maka kami bawa perusahaan yang bergerak di dalam bidang teknologi itu," katanya.
Kerja sama ini merupakan lanjutan dari kegiatan City of Tomorrow Bandung pada bulan Febuari lalu yang digagas oleh Business France yaitu lembaga nasional Prancis yang mendukung perkembangan ekonomi internasional negara berkembang.