Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Tanggapan YouTuber Eka Gustiwana Soal Kisruh Ojek Berbasis Online

Eka Gustiwana saat hadir di konferensi pers YouTube FanFest Showcase 2017, Jumat (20/10) di Hotel Sensa, Bandung./Ihya Ulum
Eka Gustiwana saat hadir di konferensi pers YouTube FanFest Showcase 2017, Jumat (20/10) di Hotel Sensa, Bandung./Ihya Ulum

Bisnis.com, BANDUNG - YouTuber ternama Eka Gustiwana (28) yang mengisi acara YouTube FanFest Showcase 2017 di Bandung, baru saja memproduseri grup band yang personelnya merupakan tukang ojek online. Lalu, bagaimana tanggapannya soal kisruh ojek online yang kerap terjadi?

Sebelumnya, Eka bersama pembawa acara Deddy Corbuzier (40) membentuk grup band bernama Geng Ojol dengan single berjudul Jangan Dicancel. Ojol merupakan akronim dari ojek online, ya band ini personelnya memang tukang ojek berbasis online.

Eka Gustiwana menjelaskan bahwa ide ini tercetus ketika dirinya bersama Deddy memesan makanan menggunakan jasa ojek online. Saat pesanannya datang, ternyata tukang ojek yang mengantar sudah tua. Dari situ mereka tergugah untuk membuat lagu tentang ojek online.

"Ada orang-orang yang seumur hidupnya tidak akan masuk TV. Dia mau berjuang, dia mau nangis-nangis, juga akan susah (masuk TV). Jadi tugas Eka adalah membantu mejembatani ketika mereka punya kemampuan, mereka bisa masuk TV atau setidaknya masuk YouTube," ujar Eka saat diwawancara, Jumat (20/10), di Hotel Sensa, Bandung.

Eka dan Deddy lalu membuka audisi dan terpilih lah empat orang, yaitu Taufik (vokal merangkap bass), Reza Hardana (gitar), Nicky Demos (drum), dan Dian Susanto (gitar). Video klip Jangan Dicancel pun saat ini sudah ditonton lebih dari 600 ribu kali di akun YouTube Eka Gustiwana.

Dengan membentuk band ini, Eka dan Deddy bertujuan untuk mengangkat derajat ojol yang masing-masing memiliki cerita saat berada di jalan. Kadang-kadang mereka suka diremehkan.

“Seperti saat beli makanan, ke mall tidak boleh masuk, seperti itu. Saya mau mengubah persepsi itu bahwa ojek online itu sebuah pekerjaan yang terhormat. Makanya, saya bikinin mereka band,” terang YouTuber yang memiliki lebih dari 800 ribu subscriber di akun YouTubenya.

Menanggapi soal kisruh ojek online yang kerap terjadi, dirinya menganggap hal itu sebuah kewajaran ketika hal baru yang lebih modern masuk, sistem lama biasanya tidak bisa menerima.

“Cuma ini kemajuan teknologi. Mau tidak bisa menerima apapun, mau dilarang bagaimanapun, customer akan tetap pakai. Mau disuruh merekangumpet-ngumpet, jangan pakai jasa driver ojol (ojek online), mereka akan pakai aplikasinya. Kenapa? Karena lebih efisien. Jadi, itu tidak bisa dihindari,” kata lelaki kelahiran 1989 itu.

“Kalaupun dihilangkan akan ribuan orang yang kehilangan pekerjaan. Sama, bukan cuma angkot saja. Kalau seperti itu tidak adil juga untuk dihilangkan semua ojek online. Seribu orang yang pakai baju hijau itu akan makan apa? Jadi, tidak masuk akal kalau menurut saya,” tambahnya.

Dirinya pun mengaku bahwa solusi dari kisruh ini adalah tanggung jawab pemerintah. Dirinya mengatakan bahwa solusi dari pemerintah, entah itu menaikkan harga atau bagaimana.

Band yang diproduseriny bersama Deedy ini dinilai memiliki pengaruh yang cukup kuat.

“Karena berjudul Jangan Dicancel, jadi banyak driver yang akhirnya memakai lagu itu sebagai RBT mereka. Jadi, kalau ada costumer, mereka berharapcostumer tidak cancel. Karena ketika costumer me-cancel, itu bisa menurunkan rating mereka,” ujar Eka Gustiwana.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ihya Ulum Aldin
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper