Bisnis.com, BANDUNG -- Sejumlah pengemudi Angkutan Kota (Angkot) di Kota Bandung menggelar aksi mogok sejak siang tadi di Terminal Ledeng dan Cicaheum sebagai bentuk ketidakpuasaan terhadap keberadaan transportasi berbasis aplikasi yang berada di Kota Bandung pada hari Rabu (18/10).
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan, aksi mogok ini merupakan di luar dugaan karena menurutnya para perwakilan koperasi angkot berencana menggelar audiensi bersama Dishub Jabar terkait transportasi online.
"Kemarin ada statemen mereka tidak akan mogok. Tapi ternyata hari ini malah terjadi mogok," kata Didi Ruswandi di kantor Dishub Kota Bandung, Rabu (18/10).
Menurut dia, ada beberapa oknum sopir angkot yang memegat sopir angkot lain agar tidak beroperasi. Selain itu ada aksi pencegatan yang sempat terjadi di daerah Gasibu, Sadang Serang dan Sukamiskin. "Sebenarnya mereka sopir angkot ingin beroperasi tapi dicegat oleh teman-temannya," kata Didi.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Dishub Kota Bandung melakukan sejumlah langkah antisipasi dengan berkordinasi dengan berbagai pihak untuk mengangkut sejumlah penumpang. Dishub menyiapkan 20 bus tambahan dan 26 kendaraan dinas.
"Kita sudah bersiaga dengan menyediakan 20 bus, ditambah juga 7 bus. Juga 26 kendaraan dinas. Penumpukan penumpang yang terjadi alhamdulillah sudah bisa kita selesaikan," katanya.
Didi pun mengimbau kepada masyarakat agar jangan khawatir dengan adanya aksi mogok angkot di Kota Bandung karena Dishub Kota Bandung sudah siap membantu guna memudahkan aktivitas masyarakat.
"Kepada masyarakat jangan panik ataupun takut dengan isu mogok yang dilakukan sopir angkot di Kota Bandung. Karena kita semua siap membantu. Lakukan aktivitas seperti biasa saja, kita akan memudahkan perjalanan mereka dengan kendaraan tambahan yang kita punya," ujarnya.