Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ribuan Nyawa Rohingya Terkatung di Perbatasan, PBB Desak Bangladesh

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mendesak Bangladesh untuk mempersingkat pemeriksaan terhadap pengungsi Rohingya yang masih telantar di perbatasan.
 Pengungsi Rohingya yang melintasi perbatasan dari Myanmar, mereka membersihkan badan di tengah persawahan. Para pengungsi tengah menunggu izin dari tentara Bangladesh untuk melintas perbatasan di Palang Khali, Bangladesh/ REUTERS-Jorge Silva
Pengungsi Rohingya yang melintasi perbatasan dari Myanmar, mereka membersihkan badan di tengah persawahan. Para pengungsi tengah menunggu izin dari tentara Bangladesh untuk melintas perbatasan di Palang Khali, Bangladesh/ REUTERS-Jorge Silva

 

Bisnis.com, JENEWA- Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mendesak Bangladesh untuk mempersingkat pemeriksaan terhadap pengungsi Rohingya yang masih telantar di perbatasan.

Dikutip dari Reuters, Selasa (17/10/2017), terdapat lebih dari 15.000 orang pengungsi Rohingya yang masih terkatung-katung di perbatasan. Mereka telah lari dari kampung halaman menuju negara tetangga untuk menyelamatkan nyawa.

Sejak Agustus, sebanyak 582.000 telah melarikan diri dari negara bagian Rakhine, Myanmar. Mereka menyelamatkan diri dari aksi kekerasan militer Myanmar, hingga kini para pengungsi masih kesulitan akses pangan dan kesehatan.

 “Kami bersungguh-sungguh memperhatikan persoalan kemanusiaan di Bangladesh, di mana ribuan pendatang baru masih terlantar di dekat perbatasan,” kata jurubicara Badan Pengungsi PBB (UNHCR) Andrej Mahecic di Jenewa.

PBB memperkirakan sebanyak 10.000 hingga 15.000 orang pengungsi telah memasuki Bangladesh. Mereka melintasi perbatasan Anjuman Para pada minggu malam, banyak di antara pengungsi yang harus menempuh waktu sepekan berjalan kaki untuk mencapai perbatasan.

“Kami tengah mengadvokasi para pengungsi dan meminta otoritas Bangladesh untuk mengizinkan mereka masuk. Sulit membayangkan bila mereka harus kembali,” tukas Mahecic.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper