Bisnis.com, JENEWA- Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mendesak Bangladesh untuk mempersingkat pemeriksaan terhadap pengungsi Rohingya yang masih telantar di perbatasan.
Dikutip dari Reuters, Selasa (17/10/2017), terdapat lebih dari 15.000 orang pengungsi Rohingya yang masih terkatung-katung di perbatasan. Mereka telah lari dari kampung halaman menuju negara tetangga untuk menyelamatkan nyawa.
Sejak Agustus, sebanyak 582.000 telah melarikan diri dari negara bagian Rakhine, Myanmar. Mereka menyelamatkan diri dari aksi kekerasan militer Myanmar, hingga kini para pengungsi masih kesulitan akses pangan dan kesehatan.
“Kami bersungguh-sungguh memperhatikan persoalan kemanusiaan di Bangladesh, di mana ribuan pendatang baru masih terlantar di dekat perbatasan,” kata jurubicara Badan Pengungsi PBB (UNHCR) Andrej Mahecic di Jenewa.
PBB memperkirakan sebanyak 10.000 hingga 15.000 orang pengungsi telah memasuki Bangladesh. Mereka melintasi perbatasan Anjuman Para pada minggu malam, banyak di antara pengungsi yang harus menempuh waktu sepekan berjalan kaki untuk mencapai perbatasan.
“Kami tengah mengadvokasi para pengungsi dan meminta otoritas Bangladesh untuk mengizinkan mereka masuk. Sulit membayangkan bila mereka harus kembali,” tukas Mahecic.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel