Bisnis.com, BANDUNG -- Refluks asam lambung yang juga dikenal dengan gastric acid adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan yang menimbulkan sensasi seperti terbakar sehingga dapat menyebabkan mulas. Secara medis refluks asam lambung dikenal sebagai gastroesophageal reflux disease (GERD).
Gejala-gejala lain yang sering muncul ketika naiknya asam lambung di antaranya munculnya rasa panas dan terbakar pada bagian dada, perut sering merasakan nyeri dan perih, mengalami perut kembung, sakit terhadap tenggorokan sehingga sulit menelan makanan serta Laringitis.
Perlu diketahui, ada beberapa penyebab terjadinya refluks asam lambung. Berikut 10 penyebab refluks asam lambung seperti dilansir Boldsky:
1. Berbaring setelah makan
Berbaring setelah makan berat ternyata bisa menyebabkan refluks asam lambung. Sebaiknya hindari berbaring apabila sudah mengonsumsi makanan berat.
2. Obesitas
Lemak yang terdapat di sekitar daerah perut bisa memberi tekanan pada perut, yang menyebabkan hernia hiatus. Ini menyebabkan asam dilempar kembali ke kerongkongan, sehingga bisa menyebabkan sensasi seperti terbakar.
3. Makan larut malam
Biasanya, banyak asam kuat diproduksi di perut saat kita mengonsumsi makanan. Saat kita makan larut, kita mungkin akan tidur dengan banyak asam yang diproduksi di perut. Hal ini bisa menyebabkan refluks asam.
4. Makanan pedas
Makanan pedas memperburuk produksi lebih banyak asam di perut dan menurunkan tekanan LES yaitu tekanan sfingter esofagus yang lebih rendah.
Hal ini dapat secara langsung menghasilkan refluks asam. Makanan lain yang dapat menyebabkan refluks asam adalah buah sitrus, coklat, bawang putih, bawang merah, tomat, dll.
5. Minuman tertentu
Minuman tertentu seperti teh, kopi, alkohol dan soda, dapat menyebabkan refluks asam. Alasan di balik ini adalah, minuman ini cenderung melemahkan otot yang memisahkan perut dan pipa makanan (sfingter esofagus yang lebih rendah).
Akibatnya, otot ini tidak mampu menghentikan aliran asam dari lambung ke tenggrokan sehingga menyebabkan refluks asam. Orang yang memiliki kecenderungan ini disarankan untuk menghindari teh dan kopi, karena minuman ini memiliki kecenderungan untuk mengendurkan otot sfingter.
6. Merokok
Nikotin, komponen utama tembakau, juga berada di bawah daftar relaksasi otot sfingter, yang meningkatkan risiko asam lambung yang melonjak esofagus sehingga menyebabkan refluks asam.
Selain itu, tembakau memiliki kecenderungan untuk mengurangi air liur. Air liur memiliki zat penstabil asam penting yang disebut bikarbonat, yang membantu mengurangi asam.
7. Obat-obatan tertentu
Obat-obatan tertentu seperti aspirin, ibuprofen dan obat tekanan darah tertentu cenderung menghasilkan lebih banyak asam di perut dan juga mengurangi kapasitas katup yang memisahkan pipa makanan dan perut untuk membuka dan menutup secara efektif, sehingga langsung mengarah ke refluks asam.
8. Mengonsumsi makanan berlemak
Makanan yang tinggi lemak seperti kentang goreng, mentega, es krim, keripik kentang, dan daging domba dapat menyebabkan refluks asam. Makanan berlemak ini menyebabkan LES rileks dan mendorong lebih banyak asam lambung untuk kembali naik ke kerongkongan.