Bisnis.com, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung terus menggenjot pengerjaan revitalisasi trotoar. Pada tahun ini saja, tercatat ada 15 revitalisasi trotoar yang akan dikerjaan oleh Dinas Pengerjaan Umum (DPU) Kota Bandung.
Berdasarkan data DPU,15 titik trotoar yang akan direvitalisasi di antaranya kawasan Setiabudhi, Elang Raya, Hariang Banga, Tamansari, Wastukencana, Jalan Aceh, Alun-alun Timur, dan lain-lain.
“Pengerjaan revitalisasi trotoar ini mengusung konsep universal dengan sebaik mungkin mengakomodasi para pengguna trotoar,” ujar Kepala DPU Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain, di Bandung, Senin (16/10/).
Konsep universal yang dimaksud Zulkarnain adalah bagaimana kemudian trotoar tersebut dapat diakses oleh setiap orang. Termasuk bagi orang berkebutuhan khusus atau disabilitas di mana setiap trotoar yang direvitalisasi terdapat guide block.
“Yang selama ini kami gunakan adalah guide block berupa keramik berwarna kuning dengan ada teksturnya. Itu memudahkan bagi mereka penyandang disabilitas,” kata Zulkarnain.
Terkait anggaran, Zulkarnain mengatakan jika Pemkot Bandung mengalokasikan dana sebesar Rp170 miliar untuk revitalisasi trotoar sekaligus gorong-gorong di bawahnya.
“Revitalisasi trotoar seolah tidak bisa dipisahkan dari revitalisasi gorong-gorong. Maka dari sisi anggaran pun untuk tahun ini kami mengalokasikan Rp170 miliar untuk trotoar dan gorong-gorong,” katanya.
Menurut dia, setiap tahunnya ada sekitar 25–30 kilometer trotoar di 15–20 ruas jalan yang direvitalisasi oleh DPU Kota Bandung. Hingga tahun ini, ada sekitar 75 kilometer trotoar yang sudah direvitalisasi di berbagai ruas jalan di Kota Bandung.
“Tahun ini pun demikian, total ada sekitar 25 kilometer yang akan kami revitalisasi,” ujarnya.
Di samping itu, DPU Kota Bandung pun mengerjakan revitalisasi trotoar yang merupakan permohonan langsung dari masyarakat. Kebanyakan permintaan datang dari sekolah-sekolah, puskesmas, maupun fasilitas umum lainnya.
“Ada sekitar 40 trotoar di depan sekolah, puskesmas, dan fasilitas umum lainnya yang akan kami bangun tahun ini. Semuanya pengajuan dari masyarakat. Kami tindak lanjuti karena itu demi keselamatan pengguna fasilitas umum,” ujarnya.
Sementara guna mengantisipasi banjir lantaran musim hujan sudah datang, dia menyatakan pihaknya akan mengoptimalkan perbaikan kapasitas saluran dan pemantauan titik-titik banjir melalui kamera pengawas atau CCTV.
Namun, yang lebih penting menuriut dia pihak DPU berupaya untuk lebih peka lagi pada pemeliharaan dan memohon bantuan dari masyarakat untuk menginformasikan apabila terjadi penyumbatan saluran maupun trotoar yang rusak agar segera dilakukan penanganan.
“Terkait perbaikan kapasitas saluran, contohnya di jalan Dago yang diperbesar dari sebelumnya besarnya cuma 1 x 1 meter, setelah diperbaiki, di beberapa segmen dibuat 2 x 2 meter untuk mengakomodasi limpasan air. Sementara di tiga titik rawan banjir yakni Pagarsih, Djunjunan, dan Gedebage kami sudah pasang CCTV agar kami mudah untuk mengontrol keadaan setiap saat,” ucapnya.