Bisnis.com, BANDUNG -- Provinsi Jawa Barat sudah memasuki musim tanam padi pada Oktober 2017 hingga September 2018. Musim tanam didukung dengan turunnya curah hujan di sejumlah daerah di Jawa Barat.
"Mulai Oktober ini Jabar memasuki musim tanam 2017 sampai 2018," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jabar Hendi Jatnika kepada Bisnis, Jum'at (13/10).
Dengan dimulainya musim tanam kembali, maka para petani sudah dapat menyemai benih dan mengolah tanah untuk tanam padi pada bulan ini. Hendi mengatakan, target gabah kering giling (GKG) di Jabar sendiri mencapai 12,5 juta ton.
"Target 12,5 juta ton itu dari luas areal tanam 2,1 juta hektare," kata Hendi Jatnika.
Sementara bila merunut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi di Jabar untuk musim tanam 2016-2017 mencapai 12,517 juta ton," Itu dari angka sementara atau Aram-II (angka ramalan) dari BPS," ujarnya.
Terkait upaya untuk meningkatkan produksi padi di Jabar, Hendi menyebut jika cara ektensifikasi atau perluasan areal tanam tidak mungkin dilakukan. "Tidak mungkin, malah lahan baku sawah terus menurun," kata Hendi.
Kendati demikian, peningkatan produksi padi bisa dilakukan dengan cara intensifikasi pertanian yakni mengoptimalkan lahan yang sudah ada. "Ya dengan cara intensifikasi karena di Jabar ektensfikasi sudah tidak mungkin," ujarnya.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sejumlah provinsi termasuk Jabar mulai memasuki musim hujan di Oktober-November. Bahkan menurut informasi potensi hujan sedang hingga lebat terjadi di wilayah Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang, Tasikmalaya, Sumedang dan Majalengka.