Bisnis.com, BANDUNG - Puluhan petani kopi dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di Jawa Barat mengikuti pelatihan kewirausahaan kopi yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Jumat (13/10) di Preanger Point, Bandung.
Pelatihan yang rencananya diselenggarakan selama dua hari ini, berisi latihan meracik kopi, membangun desa wisata kopi, dan agro forestry, yakni menanam yang tidak merusak hutan
Petani yang mengikuti pelatihan ini tergabung dalam LMDH yang tinggal di sekitar lahan Perhutani dan menanam kopi di tanah milik Perhutani.
“Selama ini mereka belum mendapat fasilitas dari negara, maka kami buat pelatihan agar taraf hidup petani kopi meningkat. Sayang kalau mereka jadi petani guram terus. Harus ada peningkatan menjadi wirausaha kopi," kata Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Kementerian LHK Hadi Daryanto.
Hadi mengatakan, agar terampil meracik kopi, para petani akan dilatih menjadi barista professional.
“Jika di kampung, barista mengolah kopinya alami, belum terstandar, maka untuk naik kelas menjadi entrepreneur, kita latih cara meracik kopi sesuai karakteristik kopi,” tambah Hadi.
Hadi juga menjelaskan bahwa sangat penting petani LMDH ini diberi pelajaran cara membangun hutan agar desa bisa menguasai sumber daya alamnya.
"Jadi, seperti sisi mata uang. Dia diberi otoritas tapi sumber daya alamnya di desa dikuasai orang kota kan percuma. Tapi itu kan yang terjadi? Kenapa tidak bisa mandiri?" ujar Hadi dengan miris.
Maka, Hadi merasa berkewajiban untuk membina para petani LMDH, bukan hanya memberikan akses izin.
Untuk menggelar program ini, Kementerian LHK menggandeng SCAI (Specialty Coffee Association of Indonesia). SCAI merupakan jaringan global "Specialty Coffee Association" yang fokus pada pendidikan terkait pasar global terkait kopi spesialti, memiliki standarisasi dan sertifikasi, mengatasi persoalan mata rantai pasokan, menjadi wadah jaringan kerja dari para pelaku industri serta, dan meningkatkan kesadaran hukum dalam kegiatan usaha kopi spesialti.