Bisnis.com, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjenguk turis asal Belanda yang terperosok ke dalam lubang trotoar di kawasan Jalan Dago pada Selasa (3/10) malam. Akibatnya, korban yang bernama Marion itu mengalami patah kaki dan kini tengah dirawat intensif di Rumah Sakit Borromeus.
"Saya atas nama Pemerintah Kota Bandung mengucapkan rasa keprihatinan dan duka kepada Ibu Marion, warga Belanda yang sedang berlibur ke Bandung. Malam hari (Marion) terjatuh ke trotor yang kondisi trotoarnya ternyata tidak sempurna," kata Ridwan Kamil usai menjenguk Marion, Kamis (5/10).
Dia mengatakan, kondisi Marion saat ini masih dalam perawatan intensif. Namun, karena penanganan yang cepat dari pihak rumah sakit dan penolong Marion saat itu, turis tersebut dapat pulang dalam waktu dekat.
"Dapat penanganan cepat luar biasa dari dokter rumah sakit Borromeus, sehingga dalam dua hari sudah bisa pulang. Juga kepada sazkia yang menolong Ibu Marion, ini patut diapresiasi karena punya rasa kemanusiaan," ujarnya.
Pria yang kerap disapa Emil ini menambahkan, secara pribadi dirinya sudah meminta maaf kepada korban. Menurut dia, Marion pun sudah ikhlas atas insiden tersebut. Emil pun berjanji akan menanggung seluruh biaya perawatan Marion.
"Saya bilang semua urusan saya bereskan, termasuk biaya rumah sakit dan penginapan di hotel. Kita juga akan kasih kelas bisnis untuk pulang, supaya nyaman saat kondisinya masih tertaih-tatih. Juga kalau sudah sembuh, jika ingin ke Indonesia, kita biayai juga," ucap Emil.
Emil juga berencana mengganti jadwal liburan Marion dan suaminya yang terhambat lantaran adanya insiden terperosok ke dalam lubang trotoar. "Karena rencananya dia mau ke Bali, namun tak sempat. Jadi kalau sehat, kabari saya, nanti saya urusi hotel dan pesawat juga lain-lain," pungkasnya.
Insiden ini terungkap dari kicauan salah seorang warganet bernama Sazkia Rosseina Gaziscania, Rabu (4/10/2017) malam. Pengalamannya itu ditulis dalam akun media sosial Facebook pribadinya.
Saat itu dia dan adiknya melintas di Jalan Dago dengan mengendarai sepeda motor. Laju kendaraannya terhenti saat dia bersama sang adik mendengar suara rintihan orang kesakitan. Saat dilihat, Marion sudah dalam keadaan terperosok dengan keadaan patah kaki.