Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Jawa Barat Tembus US$2,78 Miliar pada Agustus

Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat nilai ekspor Jawa Barat pada Agustus 2017 mencapai US$ 2,78 milyar, meningkat sebesar 7,43% dibanding Juli 2017 yang hanya sebesar US$ 2,59 milyar.

Kepala BPS Jabar, Dody Herlando mengatakan, kenaikan itu tidak terlepas dari ekspor nonmigas yang menyumbang hingga 99,15% serta mengalami kenaikan sebesar 7,85% dari bulan lalu. Sementara ekspor migas, hanya menyumbang 0,85% bahkan turun hingga 44,05%.

Dia menjelaskan, ekspor nonmigas Agustus 2017 mencapai US$2,77 miliar, naik 7,85% dibanding Juli 2017 yang mencapai US$2,57 miliar. "Sedangkan ekspor migas turun hingga 44,05% dari US$20,87 juta menjadi US$11,68 juta," katanya, Senin (2/10) kemarin.

Secara year-on-year, kata dia, dalam rentang Agustus 2016 terhadap Agustus 2017, nilai ekspor nonmigas mencapai titik terendah pada Juni 2017 senilai US$1,94 miliar, sedangkan ekspor tertinggi tercatat pada Agustus 2017 dengan nilai US$2,77 miliar.

Sementara itu, nilai ekspor migas terendah sebesar US$10,53 juta terjadi pada November 2016 dan tertinggi senilai US$44,23 juta terjadi pada Agustus 2016. Nilai ekspor 10 golongan barang utama Agustus 2017 tercatat senilai US$2,02 miliar, meningkat 7,07% dibanding Juli 2017.

"Hampir seluruh kelompok barang utama mengalami peningkatan dengan pada rentang 0,65–22,28 persen dari bulan sebelumnya, kecuali kelompok Kendaraan dan Bagiannya,Karet dan Barang dari Karet serta Kertas/Karton yang mengalami penurunan," ucapnya.

Sementara Untuk volume ekspor Jawa Barat pada Agustus 2017 sebesar 0,72 juta ton atau turun 2,24% dibanding Juli 2017 yang mencapai 0,73 juta ton. Menurutnya, penurunan disebabkan volume ekspor migas mencapai 46,68% sedangkan volume ekspor non migas mengalami kenaikan tipis sebesar 2,28%.

Dia menjelaskan, pangsa pasar terbesar ekspor nonmigas Jawa Barat pada Agustus 2017 masih tetap ke Amerika Serikat, Jepang dan Thailand. Masing-masing senilai US$514,54 juta, US$263,63 juta dan US$207,60 juta dengan peranan ketiganya mencapai 35,63%.

"Jadi secara keseluruhan mesin ekspor kita masih bekerja. Ini pemasukan untuk devisa Jawa Barat. Kan ekspornya besar untuk kontribusi nasional. Ini bagus untuk Jawa Barat," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper