Bisnis.com, BANDUNG -- Program Kredit Mesra (Masjid Sejahtera) yang diluncurkan Pemerintah Kota Bandung melalui PD Bank Perkreditan Rakyat (BPR) beberapa waktu mendapat apresiasi dari pengamat ekonomi Universitas Pasundan (Unpas) Acuviarta Kartabi.
Menurut Acuviarta, program Mesra merupakan spirit pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil lantaran sektor tersebut biasanya sulit untuk mendapat permodalan dari perbankan karena faktor syarat yang harus dipenuhi.
Mesra sendiri hadir untuk memberdayakan perekonomian rakyat khususnya pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang berbasis di masjid. Dengan tanpa bunga dan aguna, diharapkan program tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik.
Di sisi lain, Acuviarta menyebut jika dalam program ini perlu evaluasi guna mengetahui efektif atau tidaknya program tersebut. "Karena masalah perkreditan ini sudah banyak dicoba dari berbagai jalur, baik yang langsung diberikan kepada calon penerima atau pun melalui jalur perbankan," katanya belum lama ini.
"Kalau spiritnya bahwa asumsinya melalui DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) dianggap itu akan lebih efektif, bebas macet, itu baru sebatas hipotesis yang akan kita coba," tambahnya.
Direktur BPR Kota Bandung Rio Zakaria beberapa waktu lalu mengatakan, meski ada risiko yang muncul dari pembiayaan tanpa agunan dan tanpa jasa tersebut, tetapi program ini merupakan langkah nyata dalam mendukung menggerakkan ekonomi kerakyatan.
“Kredit Mesra bisa menguatkan peran mesjid tidak hanya sebagai tempat beribadah melainkan juga untuk memberikan kesejahteraan bagi umat. Dan secara keilmuan, pembiayaan ini diperbolehkan atau halal karena bukan transaksi bisnis di dalam mesjid,” katanya.