Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pada Tahun Ini Peserta JKN-KIS Diproyeksikan 70%

BPJS Kesehatan memproyeksikan penduduk Indonesia yang telah mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) pada tahun ini mencapai 180 juta jiwa atau 70% dari jumlah penduduk.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - BPJS Kesehatan memproyeksikan penduduk Indonesia yang telah mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional  Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) pada tahun ini mencapai 180 juta jiwa atau 70% dari jumlah penduduk.

Staf Ahli Bidang Komunikasi Publik dan Partisipasi Masyarakat BPJS Kesehatan Irfan Humaidi mengungkapkan, pemanfataan kartu BPJS Kesehatan di 2016 sebanyak 177,8 juta kunjungan ke fasilitas kesehatan. Angka kunjungan ini terus meningkat dari tahun 2014 sebanyak 92,3 juta, dan tahun 2015 sebanyak 146,7 juta.

"Total pemanfaatan di 2016 ini terdiri dari kunjungan ke fasilitas kesehatan tingkat pertama, seperti puskesmas, klinik pratama, dan dokter praktek perorangan mencapai sekitar 120,9 juta kunjungan," katanya, kepada wartawan, Jumat (15/9/2017).

Rinciannya, mereka yang rawat jalan di poliklinik dan rumah sakit sebanyak 49,3 juta, dan rawat inap 7,6 juta. Bila ditambah angka rujukan sebesar 15,1 juta, maka total pemanfaatan JKN-KIS adalah 192,9 juta.

Kehadiran Program JKN-KIS merupakan wujud dari kehadiran negara kepada rakyatnya. Pemerintah telah mewujudkan amanat undang-undang dengan menjalankan program JK-KIS. Tanpa waktu yang lama program ini sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Selain meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, bagi masyarakat yang sehat program ini  memberikan berkontribusi positif terhadap perekonomian," ujarnya.

Pelaksanaan JKN-KIS, tidak hanya berdampak terhadap pelayanan kesehatan, tetapi juga perekonomian. Penelitian LPM FEB Universitas Indonesia, kontribusi JKN-KIS terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2016 sebesar Rp152,2 triliun dan di tahun 2021 bisa mencapai Rp289 triliun. Program ini meningkatkan angka harapan hidup masyarakat Indonesia sampai 2,9 tahun.

"Prolanis Tingkatkan Harapan Hidup Penderita Penyakit Kronis Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada peserta JKN-KIS," ujarnya.  

Prolanis dikembangkan secara khusus di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dimana mereka akan mengajak peserta penyandang Diabetes Melitus (DM) maupun Hipertensi untuk dapat bekerja bersama-sama dalam mengelolaan penatalaksanaan kesehatan yang baik sehingga diharapkan akan menghasilkan kualitas hidup yang optimal walaupun memiliki penyakit DM ataupun hipertensi.

Hingga 8 September 2017, jumlah peserta JKN-KIS telah mencapai 181.210.694 jiwa. Dalam menyediakan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan juga telah bekerja sama dengan 21.095 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang terdiri atas 9.841 Puskesmas, 4.586 Dokter Praktik Perorangan, 5.495 Klinik Pratama, 13 RS Tipe D Pratama, dan 1.160 Dokter Gigi Praktik Perorangan.  

Selain itu, BPJS Kesehatan juga telah bermitra dengan 5.566  Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang di dalamnya mencakup 2.227 RS dan Klinik Utama, 2.332 Apotek, dan 1.007 Optik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler