Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelupa Merupakan Tanda Seseorang Bertambah Cerdas

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang pelupa bisa disebabkan oleh mekanisme keselamatan di otak yang dirancang untuk memastikan kita tidak kelebihan beban informasi. Dengan kata lain, ini adalah bagian sehat dari cara kerja otak.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, BANDUNG - Penelitian menunjukkan bahwa orang yang pelupa bisa disebabkan oleh mekanisme keselamatan di otak yang dirancang untuk memastikan kita tidak kelebihan beban informasi. Dengan kata lain, ini adalah bagian sehat dari cara kerja otak.

Anda mungkin pernah menonton serial film Sherlock yang diproduksi oleh BBC. Sherlock yang diperankan oleh Benedict Cumberbatch ini diceritakan sangat cerdas.

Tapi, ternyata dirinya lupa bahwa bumi mengitari matahari. Alasannya, Sherlock menganggap informasi itu tidak penting. Bagaimana bisa orang secerdas Sherlock, malah melupakan pengetahuan dasar seperti itu?

Riset Blake Richard dan Paul Frankland dari University of Toronto di Kanada mengungkap, ingatan tidak dimaksudkan untuk membantu mengirimkan informasi yang paling akurat, namun merupakan informasi paling berguna yang dapat membantu kita membuat keputusan cerdas di masa depan.

"Penting agar otak melupakan rincian yang tidak relevan dan berfokus pada hal-hal yang akan membantu membuat keputusan di dunia nyata,” kata Blake Richards seperti dikutip dari Science Alert.

Mereka menemukan bukti adanya pelemahan koneksi sinaptik yang disengaja pada neuron. Selain itu terdapat tanda-tanda bahwa neuron baru menimpa memori yang ada.

"Kami menemukan banyak bukti dari penelitian baru-baru ini bahwa ada mekanisme yang mendorong kehilangan ingatan," kata Frankland.

Richards dan Frankland berpikir ada dua alasan mengapa otak berusaha membuat kita lupa.

Pertama, lupa membantu kita menyesuaikan diri dengan situasi baru dengan melepaskan kenangan yang tidak kita inginkan. Jadi, jika kedai kopi favorit Anda pindah ke sisi lain kota, melupakan lokasi lama membantu Anda mengingat yang baru.

Kedua, lupa memungkinkan kita untuk menggeneralisasi kejadian masa lalu untuk membantu kita membuat keputusan baru yang lebih baik. Sebuah konsep yang dikenal dalam kecerdasan buatan sebagai regularisasi.

“Jika Anda mencoba untuk menavigasi dunia dan otak anda, secara konstan akan membawa berbagai memori yang saling bertabrakan. Hal itu akan lebih sulit bagi Anda membuat keputuan yang tepat,” kata Richards.

Para peneliti menambahkan bahwa seberapa banyak kita melupakan sesuatu, bergantung pada lingkungan. Semakit cepat laju perubahan di lingkungan kita dimana membutuhkan keputusan dalam melangkah, semakin banyak kita melupakan masa lalu.

Dipublikasikan di Neuron, penelitian melibatkan tikus dalam percobaannya. Tikus dimasukan ke dalam sebuah labirin. Setelah tikus menemukan jalan keluar, posisi labirin diubah. Tikus yang disuntikan obat agar menjadi pelupa, lebih cepat menemukan jalan keluar di labirin yang sudah diubah dari pada tikus yang tidak pelupa.

Memang, melupakan informasi terlalu sering merupakan pengalaman yang membuat frustrasi, bahkan pertanda adanya masalah yang lebih serius. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kelupaan tertentu, sebenarnya mekanisme yang dibangun agar dapat digunakan lebih cerdas.

"Inti ingatan adalah menjadikan Anda orang yang cerdas yang bisa membuat keputusan mengingat situasinya, dan aspek penting dalam membantu Anda melakukannya adalah melupakan beberapa informasi," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ihya Ulum Aldin
Editor : Ajijah
Sumber : Science Alert
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper