Bisnis.com, BANDUNG - Duduk di dalam pesawat selama berjam-jam mungkin membuat beberapa orang merasa bosan dan membuatnya mengantuk. Hal ini memang wajar terjadi. Tapi, tertidur saat pesawat lepas landas atau mendarat, bisa menimbulkan beberapa masalah kesehatan yang serius.
Ketika sebuah pesawat lepas landas atau mendarat, tekanan udara di kabin berubah sangat cepat seiring ketinggiannya. Jika tidak siap menyesuaikan diri, hal itu bisa mendatangkan malapetaka pada gendang telinga.
"Perubahan cepat di ketinggian mempengaruhi tekanan udara di telinga. Hal ini menyebabkan tabung Eustachi menjadi vakum yang membuat telinga terasa tersumbat dan tidak mampu mendengar," ujar ahli kesehatan dari Inggris, Angela Chalmers, menjelaskan dan dilansir di New York Post.
"Cobalah untuk tidak tidur saat lepas landas dan mendarat karena Anda tidak akan mengalami hal ini, dimana ini bisa menyebabkan telinga tersumbat," tambah Angela Chalmers.
Berdasarkan keterangan di situs MedlinePlus, sebuah situs informasi yang dikelola US National Library of Medicine, jika telinga tersumbat, itu dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan. Seperti pusing, infeksi telinga, kerusakan gendang telinga, dan yang paling parah menyebabkan mimisan dan gangguan pendengaran.
Tidak tidur selama lepas landas dan mendarat bisa membuat telinga beradaptasi dengan menyeimbangkan tekanan udara di dalam gendang telinga.
"Mengunyah atau menguap bisa membuka tabung Eustachius dan memungkinkan udara mengalir masuk atau keluar dari telinga tengah. Ini membantu menyamakan tekanan pada kedua sisi gendang telinga," tulis MedlinePlus.
"Jika tabung Eustachi tersumbat, tekanan udara di telinga tengah berbeda dari tekanan di luar gendang telinga," tambah tulisan tersebut.
Mengunyah permen karet, minum air putih, atau mengisap permen lolipop adalah cara lain untuk mencegah hal itu terjadi.