Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sekarang 'Kota Mati' Chernobyl Punya Hostel

Pada 26 April 1986, reaktor nuklir nomor empat di Chernobyl, Ukraina, meledak. Bencana ini menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi dari kota Chernobyl untuk jangka waktu yang panjang.
31 tahun setelah ledakan reaktor nukril, Pemerintah Ukraina membuka sebuah hostel di kota mati tersebut/Deutsche Welle
31 tahun setelah ledakan reaktor nukril, Pemerintah Ukraina membuka sebuah hostel di kota mati tersebut/Deutsche Welle

Bisnis.com, CHERNOBYL - Pada 26 April 1986, reaktor nuklir nomor empat di Chernobyl, Ukraina, meledak. Bencana ini menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi dari kota Chernobyl untuk jangka waktu yang panjang.

31 tahun setelah bencana itu, Pemerintah Ukraina membuka sebuah hostel di zona pencemaran Chernobyl, seperti dilansir oleh Deutsche Welle. Hal ini mampu memberi kesempatan kepada wisatawan untuk menjelajahi pusat bencana nuklir terburuk itu.

Saat ini, terdapat 50 tempat tidur untuk wisatawan di bekas asrama Soviet yang terletak sekitar 15 km dari lokasi ledakan reaktor di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl.

"Kami merencanakan perluasan untuk menampung 102 orang," kata administrator hostel tersebut, Svetlana Grishchenko.

Wisatawan pertama yang datang ke hostel tersebut berasal dari Amerika Serikat, Selandia Baru dan Denmark. Saat berwisata ke Chernobyl, wisatawan diwajibkan didampingi oleh pemandu tur khusus wisata "kota mati" ini.

Untuk dapat berkunjung ke kota tak berpenghuni tersebut, Pemerintah Ukraina mengeluarkan izin untuk kunjungan singkat dan harus memiliki izin khusus, lapor Deutsche Welle.

Ledakan di pabrik nuklir tersebut, memuntahkan awan debu yang mengandung radioaktif dan menyebar di sebagian besar Eropa Timur.

Selang beberapa bulan, sebuah pelindung beton dipasang agar debu radioaktif tidak menyebar. Tahun lalu, pelindung tersebut diperkuat menjadi kubah baja.

Apakah Anda tertarik untuk menginap di "kota mati" ini?


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ihya Ulum Aldin
Editor : Ihya Ulum Aldin
Sumber : Deutsche Welle

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper