Bisnis.com, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atau biasa disapa Emil mengimbau agar setiap pendakwah memberikan tausiahnya dengan cara-cara yang menyejukkan.
Imbauan tersebut bukan tanpa alasan, maraknya paham radikalisme sering kali menimbulkan keresahan di masyarakat. Terlebih bila ingin beraktivitas di pusat keramaian yang acap kali menjadi aksi terorisme.
Untuk itu Emil mengimbau dan ingin menjadikan masjid sebagai tempat yang dakwahnya ramah. Hal itu dinilai akan merangkul serta menghindari dakwah-dakwah yang terlalu keras atau sifatnya mengundang kontroversi.
"Dakwah ramah itu yang tidak membenci. Lebih merangkul, bukan memukul. Menebar rasa cinta, bukan menebar rasa benci. Kemudian mengisi muamalahnya hubungan antar masyarakat dengan berbaik sangka bukan dengan berburuk sangka," kata Emil di Pendopo Kota Bandung, Selasa (30/5).
"Kan kalau kita praktikkan dalam nilai-nilai keislaman, bicara baik atau diam. Apalagi sudah ngomongin buruk faktanya salah, itu namanya fitnah. Dalam agama islam tidak disukai. Kalau kita mempraktikkan (nilai-nilai keislaman) dalam keseharian kita, harusnya Bandung kondusif," lanjutnya.
Selain mengimbau untuk melakukan dakwah yang ramah, Emil meminta agar warga Bandung melaporkan apabila ada aktivitas atau situasi yang dinilai mencurigakan.
Hal tersebut merupakan upaya preventif guna meminimalisir aksi terorisme yang belakangan ini terjadi di kawasan Jakarta. Dia pun mengapresiasi warga Bandung yang responsif dengan melaporkannya meski melalui media sosial.
"Saya menerima banyak dari Twitter atau Instagram. Jadi Alhamdulillah tingkat interaksi Kota Bandung dalam melaporkan isu keamanan dan isu kondusifitas itu saya kategorikan sangat tinggi," katanya.
Upaya-upaya preventif radikalisme lain yang Emil lakukan adalah bekerja sama dengan pihak imigrasi. Pihak imigrasi diminta melakukan pemantauan jika ada pihak-pihak dari luar Bandung yang dinilai mencurigakan.
"Mungkin datang ke Bandung berceramah dengan cara-cara yang sifatnya membuat situasi tidak kondusif," katanya.