Bisnis.com, BANDUNG -- Ada beberapa orang yang berkeringat di malam hari, apakah Anda termasuk? Keringat bisa muncul dengan berbagai alasan seperti mengalami mimpi buruk atau kegerahan.
Dilansir Boldsky, namun ada alasan lain yang mungkin belum Anda tahu penyebab keringat yang berlebihan di malam hari.
Berkeringat di malam hari yang berlebihan pada umumnya terjadi pada wanita yang mungkin mengalami transisi menopause.
Sebanyak 70 sampai 80 persen wanita biasanya mengalami berkeringat malam ketika menopause. Namun bukan itu saja alasan yang menjadi faktor berkeringat di malam hari.
Dan berikut alasan lain yang menjadi penyebab seseorang berkeringat di malam hari:
Gejala Infeksi
Berkeringat banyak di malam hari adalah pertanda bahwa tubuh Anda melawan beberapa infeksi, seperti infeksi paru-paru (pneumonia atau tuberkulosis) atau malaria.
Sering berkeringat malam merupakan gejala penyakit yang mendasarinya. Jika berkeringat Anda berlebihan, maka Anda perlu memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui apakah Anda demam atau tidak.
Kanker
Ini juga merupakan indikasi gejala awal kanker hati dan kanker tulang. Jenis kanker yang paling umum dikaitkan dengan keringat malam adalah limfoma.
Bahkan leukemia menyebabkan keringat malam. Namun, keringat berlebihan dikaitkan dengan tumor karsinoid dan tumor adrenal.
Hiphidrosis Idiopatik
Hiphidrosis idiopatik adalah suatu kondisi dimana tubuh menghasilkan keringat yang berlebih tanpa penyebab medis yang dapat diidentifikasi.
Orang tersebut akan mengeluh berkeringat ekstrem saat tidur. Hiperhidrosis tidur dapat terjadi pada usia berapapun, tapi biasanya terjadi pada awal masa dewasa.
Gangguan Hormon
Berkeringat di malam hari bisa jadi akibat gangguan hormon seperti pheochromocytoma dan sindrom karsinoid (tumor yang menyebabkan tubuh menghasilkan hormon secara berlebihan).
Gula Darah
Hipoglikemia atau gula darah bisa menyebabkan berkeringat. Jika Anda mengalami hipoglikemia, maka kemungkinan Anda terbangun dengan lelah atau sakit kepala yang parah.
Kondisi Neurologis
Kelainan neurologis akan berpengaruh pada otak dan juga sistem saraf, yang menyebabkan keringat berlebihan pada seseorang.
Jika ada luka di sumsum tulang belakang, cedera sistem saraf atau ensefalitis dan gangguan otak, maka akan mengakibatkan hiperhidrosis atau keringat berlebihan.
Kondisi neurologis seperti stroke, disleksia otonom dan neuropati otonom juga dapat menyebabkan keringat malam.