Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dari Ribuan, Peternak Rakyat Tinggal 10 Kelompok

Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, SOREANG - Jumlah peternak rakyat di Kab Bandung tinggal 10 kelompok lagi, padahal awalnya terdapat ribuan peternak rakyat yang bisa mengais rizki dari budidaya unggas tersebut.

Owner Cipinang Farm Waryo Sahru mengatakan, beternak ayam saat ini tidak lagi prospektif. Bahkan, profesi sebagai peternakan rakyat awalnya menjadi pekerjaan pilihan bagi para pensiunan baik itu PNS atau militer karena memang sangat menjanjikan.

"Ngurus ayam 500 ekor saja sudah bisa sekolahin anak ke perguruan tinggi. Sekarang, punya 10.000 juga tidak bisa bahkan merugi karena tidak bisa bersaing dengan integrator asing," katanya, kepada wartawan, Minggu (16/4/2017).

Banyaknya peternak rakyat yang gulung tikar dan bisnis budidaya yang tidak lagi menguntungkan karena UU No 18/2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan yang memungkinkan integrator yang notabene asing masuk. Terlebih perputaran uang di sektor ini mencapai Rp500 triliun dalam setahun.

Disisi lain, peternak rakyat telah mencoba mengajukan uji materi terhadap UU tersebut ke Mahkamah Konstitusi (MK), tapi justru ditolak. Padahal, KPPU sudah menyatakan bahwa UU itu sangat berpotensi adanya praktik persaingan tidak sehat berupa kartel dan monopoli sehingga harus dicabut.

"Sehingga wajar kalau sekarang ini, urusan peternakan tidak lagi ditangani oleh dinas khusus tapi digabungkan dengan Dinas Pertanian. Ke depannya, lulusan fakultas peternakan akan kian sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keilmuannya," ucap pria yang juga formatur Perhimpunan Peternak Unggas Indonesia (PPUI) ini.

Lebih lanjut dia menyatakan saat ini harga ayam hidup di kandang sebesar Rp17.000/kg dan mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sempat menyentuh angka Rp12.000/kg. Sempat anjloknya harga ayam itu disebabkan karena over supply.

Membaiknya harga pada April lebih disebabkan faktor psikologis menjelang puasa dan banyak peternak yang gulung tikar akibat banyak yang merugi. Sekarang yang banyak bermain kan integrator bukan peternak. Harga Rp17.000 pun masih berat karena BEPnya pada Rp18.000/kg.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ajijah

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper