Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inovasi Pelayanan Pemkot Bandung Diminati Kemenkumham

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Jawa Barat meminati beberapa inovasi pelayanan di Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil menerima Kunjungan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Susy Susilawati beserta para Kepala Lapas dan Rutan se-Jawa Barat serta melaksanakan Penandatanganan Kerja Sama dengan Kepala Rumah Tahanan Kelas I Bandung Yuniarto/Istimewa
Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil menerima Kunjungan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Susy Susilawati beserta para Kepala Lapas dan Rutan se-Jawa Barat serta melaksanakan Penandatanganan Kerja Sama dengan Kepala Rumah Tahanan Kelas I Bandung Yuniarto/Istimewa

Bisnis.com, BANDUNG -- Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Jawa Barat meminati beberapa inovasi pelayanan di Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) mengatakan, pihaknya melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung akan memberi bantuan berupa aplikasi untuk mengatur antrean panjang masyarakat saat ke kantor di imigrasi Jabar.

"Kami bantu aplikasinya dari tim insinyurnya Diskominfo," kata dia di Balai Kota Bandung, Senin (10/4/17).

Dia menyatakan, sudah semestinya sistem antrean di Kantor Imigrasi Kelas 1 Bandung diperbaiki guna memberikan kemudahan dan keluhan dari masyarakat mengingat saat ini pembuatan paspor online dihentikan sementara oleh pusat.

"Sistem antrean kita perbaiki dulu. Jika bisa online, kenapa harus jauh-jauh datang ke kantor. Jadi orang tidak perlu ngantre secara fisik kemudian mesti sehari cuti, kami sudah lakukan di RSHS dan Ujung Berung," kata dia.

Di tempat yang sama, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Jabar Susy Susilawati mengatakan, pihaknya meminati inovasi pelayanan tersebut.

Inovasi tersebut nantinya akan diterapkan antara lain untuk tiket antrean, layanan parkir, perbantuan pelaksanaan asimilasi bagi para narapidana, serta kegiatan berbasis teknologi lainnya.

"SMS antrean sangat mungkin diterapkan untuk mengurangi antrean terutama di imigrasi," kata dia.

Selain itu, termasuk untuk pelayanan hukum dan keamanan yang menjadi salah satu perhatian bagi pelayanan di lembaga pemasyarakatan. Dia ingin agar pelayanan tetap optimal kepada 21.917 tahanan di Jawa Barat.

“Inovasi ini kami perlukan agar dengan kondisi yang ada kita tetap bisa memaksimalkan pelayanan kepada publik di rumah-rumah tahanan,” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler