Bisnis.com, BANDUNG -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung terus menggenjot sektor pariwisata dengan menggelar pelbagai festival budaya.
Kepala Disbudpar Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari mengatakan pada tahun ini Disbudpar menargetkan 7 juta lebih kunjungan wisatawan yang datang ke Bandung. Jumlah ini melebihi 5% target tahun lalu.
"Jadi tahun ini akan ada 200-300 festival kebudayaan yang akan digelar di seluruh wilayah Kota Bandung," ujarnya di Bandung, Senin (4/4/17).
Kenny berdalih, gelaran wisata tersebut setidaknya dapat menunjang sektor pariwisata. Apalagi, kata dia, kebudayaan di Kota Bandung jumlahnya sangat banyak.
"Selain memelihara, mengenalkan dan mewariskan, kebudayaan ini juga menunjang pariwisata. Kita juga akan dorong melalui paket wisata seperti wisata kuliner, heritage dan sejarah," ujarnya.
Pihaknya pun akan memanfaatkan jejaring pada sektor tersebut seperti sister city di luar negeri. "Bandung juga kan masuk ke dalam World Tourism Cities Federation (WTCF). Jadi kita manfaatkan jejaring itu untuk mempromosikan kebudayaan, pariwisata dan ekonomi kreatif," ucapnya.
Selain itu diharapkan dapat meningkatkan okupansi hotel di Bandung. Dia mengatakan bahwa wisatawan yang datang tidak hanya menginap satu malam, melainkan lebih dari itu.
"Jadi akan kita pikirkan apa yang bisa dilakukan Kota Bandung untuk menarik wisatawan yang datang selain hari Sabtu dan Minggu," ujarnya.
Kota Budaya
Selain menggenjot sektor pariwisata dengan menggelar pelbagai gelaran wisata. Disbudpar juga akan menyiapkan sarana prasarana yang bisa mendukung mewujudkan Bandung sebagai kota Budaya.
Kenny mengatakan pihaknya akan mulai inventarisir lingkungan budaya dan jenis seninya. "Selain itu, kita akan inventarisir juga hal-hal yang bisa jadi ikon budaya Bandung," ujarnya.
Terkait literatur sejarah budaya Kota Bandung yang tersebar di pelbagai negara salah satunya di Leiden, Belanda. Pihaknya berencana mencari serta mengumpulkannya.
Hal itu, kata dia, guna memberikan azas manfaat untuk generasi yang akan datang. "Jangan sampai generasi berikut hanya mendengar saja berbagai budaya kita seperti benjang, tari merak, dan bahasa sunda," ucapnya.
Dengan demikian, pihaknya berharap adanya sinergi dari pihak lain seperti Dinas Pendidikan. Sebab realisasi tersebut tidak bisa dikatakan mudah.