Bisnis.com, BANDUNG -- Realisasi keberhasilan kinerja Pemerintah Kota Bandung pada tahun anggaran 2016 mencapai 90,70% dan meningkat 2,7% dari tahun sebelumnya.
Sementara terkait capaian kinerja sasaran misi Pemkot Bandung tahun 2016 yang terealisasi sekitar 75,71% atau meningkat 5,56% dari capaian tahun 2015.
Angka-angka itu merupakan capaian kuantitatif dari 32 urusan yang terdiri dari 26 urusan wajib dan 6 urusan pilihan.
Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengatakan, capaian-capaian tersebut meliputi urusan pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan desa, ketenagakerjaan dan perumahan.
“Capaian kinerja urusan perumahan misalnya dengan perbaikan rumah tidak layak huni sebanyak 1379 unit rumah, dan berkurangnya kawasan kumuh menjadi tinggal 9,93%,” kata Oded pada Sidang Paripurna Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Bandung, di Gedung DPRD Kota Bandung, Kamis (30/3/17) sore.
Urusan perumahan tersebut telah berhasil merealisasikan 73,91% capaian kinerjanya. Sementara urusan pendidikan, kata dia, terealisasi sekitar 91,33% anggaran yang dialokasikan di Dinas Pendidikan dengan dibangunnya 3 SMP Negeri Baru dan 2 SMP Negeri penyelesaian dari tahun sebelumnya. Disdik juga mampu menyediakan fasilitas sistem informasi di 206 sekolah.
Oded mengatakan untuk urusan kesehatan yang terealisasi sekitar 77,56% program. Salah satunya adalah jaminan pembiayaan kesehatan 274.589 masyarakat miskin melalui premi asuransi yang dibayarkan oleh pemerintah kota ke BPJS Kesehatan.
Pada kesempatan tersebut, dia juga mengutarakan capaian urusan ketenagakerjaan yang terealisasi sebesar 91,87%. Pada tahun 2016, kata dia, sebanyak 4238 pencari kerja telah ditempatkan sesuai dengan lapangan pekerjaan yang dibutuhkan.
“Pemerintah kota juga telah memberikan bimbingan kepada 501 unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan melatih 780 SDM pengelola koperasi dan UKM,” ucapnya.
Selain itu dari urusan pemberdayaan masyarakat dan desa mampu merealisasikan 97,04% kinerjanya. Pencapaian yang dilakukan adalah jumlah partisipasi swadaya masyarakat dalam pembangunan sebesar Rp201,22 milyar dan penurunan angka kemiskinan menjadi 447.170 jiwa.
Oded berharap dengan pencapaian tersebut akan menjadi faktor pendorong, pemacu, dan pemicu guna mewujudkan kinerja yang lebih optimal di masa yang akan datang.