Bisnis.com, BANDUNG -- Mengatakan pengunduran diri dari pekerjaan biasanya cukup canggung untuk dilakukan. Selain karena memang Anda telah dipercaya oleh atasan, di sisi lain Anda sudah tidak betah dan ingin segera keluar dengan cepat.
Dilansir Business Insider, Sabtu (25/3/17) ada tips yang bisa Anda praktikan guna menghindari cara pengunduran yang buruk yang mungkin Anda sesali. Berikut tipsnya:
1. Katakan kepada atasan secara pribadi
Jika bagian personalia membutuhkan surat resmi pengunduran diri. Maka memberitahu atasan secara pribadi sama pentingnya untuk dilakukan. Konsultan karier Lea Mcleod mengatakan "Cobalah hubungi atasan Anda dan lakukan obrolan 15 menit secara pribadi. Tentunya di waktu yang sedikit minim kesibukkan,"
2. Buat surat pengunduran secara sederhana
Surat pengunduran diri sebaiknya ditulis sederhana. Tidak bertele-tele dan narasi yang panjang. "Ini perlu dan penting. Tulis secara sederhana, jelas, dan to the point," ujar Lea.
Surat pengunduran dilakukan demi profesionalitas. Selain itu, kata lea, meski memberitahu atasan secara lisan merupakan hal yang sulit. Maka melalui surat merupakan opsi baik. Tentu dengan pertimbangan yang Anda pikirkan.
3. Jangan terlalu pribadi
Akan ada rekan kerja yang menerima, memuji dan mengucapkan selamat tinggal kepada Anda ketika keluar dari pekerjaan. Menurut pelatih pengembangan karier, Ceniza-Levine, menyarankan Anda untuk tidak terlalu pribadi dalam surat pengunduran diri Anda.
4. Cari waktu yang tepat
Tidak ada angka keberuntungan atau ajaib ketika berniat mengumumkan pengunduran diri. Tapi Anda harus sadar, beberapa perusahaan harus mencari pengganti dalam posisi Anda bekerja. "Beberapa perusahaan juga meminta minimal dua minggu untuk menerima surat pengunduran resmi Anda," kata Ceniza.
5. Jangan Blunder
Jangan blunder dengan berhenti mendadak dari pekerjaan, kecuali bila Anda berhenti secara mendadak karena melihat ada sesuatu yang 'ilegal' di tempat Anda bekerja.
Caleb Paineau, direktur di perusahaan TINYpulse mengatakan, ketika seorang berhenti bekerja secara tiba-tiba, itu biasanya merupakan gejala komunikasi yang buruk. "Berhenti secara mendadak tidak baik untuk karyawan maupun atasan," kata dia.