Bisnis.com, BANDUNG -- Pemkot Bandung melalui Badan Layanan Pengadaan (BLP) pada tahun ini akan menggarap 42 paket lelang yang sedang diproses.
Kepala Sub Bagian Pelaksanaan Pengadaan Badan Layanan Pengadaan (BLP) Sekretariat Daerah Kota Bandung Rury Rofian mengatakan dari jumlah tersebut 20 paket lelang merupakan paket pembangunan prioritas.
"Pada 2017 ini sudah ada 42 paket diproses dan diharapkan mungkin akan mencapai 600 paket sampai akhir 2018," ujarnya di Balai Kota Bandung, Selasa (22/3/17).
Dari 42 paket tersebut, kata dia, terdapat 20 paket Pekerjaan Prioritas Pembangunan Kota Bandung di antaranya Gedung RSKIA (Rumah Sakit Ibu dan Anak), Gedung LPTQ Gedebage, Alun- alun Cibiru, Mesjd Raya Alun-alun Cibiru, Rumah Budaya Cibiru, dan Gedung Pramuka.
Selain itu paket pengerjaan Apartemen Rakyat Taman Sari, Kolam retensi 3 titik (Sarimas, Sirnaraga dan Babakan Jeruk), pembangunan tol air 2 titik (Pagarsih dan Dr Junjunan), Babakan Siliwangi, Taman Tegalega tahap 2, Teras Cihampelas tahap 2, Flyover dan LRT (Light Rapid Transit) serta pembangunan pedestrian yaitu Jalan Siliwangi, Tamansari, Dipatiukur tahap 2, Sulanjana, Haryabanga, Merdeka, Katamso, Setiabudi, Cipaganti, Elang terminal, Cibadak, Pajajaran, Ganesha, Dewi sartika, Sudirman tahap 2, Cihampelas tahap 2.
"Dari 42 yang sudah masuk ada beberapa proyek pembangunan prioritas sudah dalam proses pelelangan dan harapannya lainnya akan menyusul pertengahan tahun ini," katanya
Berkaitan dengan hambatan pada SKPD yang belum menyerahkan ajuan lelang, dia mengatakan hal itu disebabkan masih dalam proses pembentukan SOTK (Satuan Organisasi Kinerja Daerah) baru, sehingga belum terbentuk Panitia-panitia Barang Jasa di SKPD.
"Ya karena masih berbenah mungkin masih belum terbentuk Panitia-panitia Barang Jasa di SKPD yang baru berubah SOTK-nya. Sehingga belum bisa mengajukan proyek ke kami," ujarnya.