Bisnis.com, BANDUNG -- Banyaknya aset milik pemerintah di Kota Bandung yang 'menganggur' membuat Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) angkat bicara.
Emil mengatakan, aset tersebut merupakan potensi yang bisa dikembangkan. Sebagai lulusan arsitek, dirinya pun melihat aset-aset bagus yang berada di tengah kota.
"Tidak boleh ada aset pemerintah yang nganggur. Kalau ada yg nganggur berarti kita kerja kurang cerdas," katanya, Jum'at (17/3/17).
Kendati bukan tupoksi utama, Emil mengatakan bahwa aset-aset tersebut memiliki nilai ekonomi kota sehingga akan menambah pendapatan dari segi bisnis.
"Seperti PDAM tupoksinya kan melayani pelayanan distribusi air dan pengolaan air limbah kepada masyarakat. Tapi disisi lain secara ekonomi kota, bisa menjadi income," jelasnya.
Emil beralasan, jika aset-aset tersebut tidak dimanfaatkan, maka akan menimbulkan sengketa dikemudian hari. Dengan demikian dirinya menyarankan untuk membuat unit-unit kerja.
"Kalau perlu bikin unit kerja baru khusus aset, terutama PDAM yang asetnya paling banyak. Sudah aja bikin dengan adanya jabatan baru," ujarnya.
Emil pun mengaku jika selama ini gagasan-gagasan terkait menambah pendapatan dari sisi sekunder baru kali muncul sejak kepemimpinannya.
"Selama ini tidak pernah dipikirikan karena tidak pernah digagas, nah sekarang di zaman saya digagas bisnis sekunder seperti air kemasan, pengelolaan aset. Karena ini lumayan dan jumlahnya banyak makanya harus ada unit kerja," ungkapnya.
Banyak Aset Nganggur, Emil Ingin Ada Unit Kerja Baru
Banyaknya aset milik pemerintah di Kota Bandung yang 'menganggur' membuat Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) angkat bicara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Ajijah
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 hari yang lalu
OJK Gandeng FSS Korea Tingkatkan Pengawasan Sektor Keuangan
23 jam yang lalu