Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sekda Bandung: Laju Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Tingkat Kemiskinan Pun Meningkat

Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BANDUNG -- Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto mengatakan, laju pertumbuhan ekonomi di Bandung mengalami kenaikkan sebesar 6,8% pada 2016.

Meski hal tersebut merupakan capaian baik bagi Kota Bandung, namum Yossi menekankan bahwa laju kemiskinan di Kota Bandung pun cenderung meningkat.

"Artinya itu masih ada problem, di mana masyarakat menengah ke bawah itu masih perlu ada perhatian," kata Yossi di sela-sela acara Musrenbang di Hotel Horison, Jum'at (10/3/17) sore.

Dengan demikian, Yossi mengatakan dengan adanya gagasan ekonomi kreatif pihaknya berharap dapat mengurai permasalahan tersebut.

"Makanya kita berharap dengan ekonomi kreatif muncul menghasilkan pemikiran-pemikiran dengan budaya yang akan menjadi tekanan juga memberikan pewarnaan terhadap masyarakat," ungkapnya.

Selain itu, lanjut dia, hal itu dapat memberikan sebuah produk perilaku yang bisa merangsang wisatawan. "Jadi kan secara tidak langsung menghasilkan dari sisi pendapatan dan ujung-ujungnya dengan pemikiran kreatif itu menghasilkan program-program ekonomi kerakyatan," jelasnya.

Maka dengan itu pada tahun 2016, kata dia, Pemkot Bandung memberikan penyertaan modal ke BPR adalah sebuah bukti keberpihakan terhadap rakyat kelas menengah ke bawah.

" Kita ingin keberpihakan, karena BPR bisa menyalurkan seperti kredit melati, itu kan keberpihakan terhadap masyarakat menengah ke bawah, bahkan dari sisi regulasi dikurangi atau diringankan dan dimudahkan," katanya.

Yossi pun mengungkapkan pada tahun ini Pemkot Bandung akan terus berupaya mengembangkan terkait isu ekonomi kreatif dan ekonomi berbasis kerakyatan. Sebab, kata dia, laju ekonomi tinggi namun tingkat kemiskinan pun tinggi menjadi faktor alasannya.

"Harusnya kan laju ekonomi tinggi itu diimbangi dengan tingkat kemiskinan semakin berkurang. Tapi ini stagnan bahkan cenderung meningkat," ujarnya.

Sementara untuk modal BPR pihaknya telah menargetkan Rp 300 miliar dari ajuan Rp 200 miliar. "Tapi kita baru bisa memberi Rp 100 miliar pada 2016, karena ABPD dua kali mengalami defisit," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper