Bisnis.com, BANDUNG -- Pemkot Bandung mengeratkan kerja sama dengan pemerintah Inggris melalui program-program yang akan dicanangkan terkait bidang ekonomi kreatif.
Hal tersebut diketahui usai pertemuan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, di Kopi Purnama, Jalan Alkateri, Bandung, Rabu (1/3/17).
"Jadi ada sepuluh program ekonomi kreatif semuanya akan kita coba, ada kontribusi dari industri kreatif Inggris juga," kata Emil.
Emil mengatakan, untuk waktu dekat Pemkot Bandung akan meneken MoU dengan Skotlandia (Inggris Raya) terkait bidang ekonomi kreatif.
"Kita kongkrit pada peresmian Bandung Creative Hub akan MoU dengan Skotlandia. Tadi Pak Duta Besar menyepakati kerja samanya Bandung dengan Skotlandia, yang masih satu wilayah," ujar Emil.
Selain itu, kata dia, ada program kerja sama terkait PPP (Public-Private Partnership). Emil mengatakan Inggris termasuk negara paling canggih dalam hal tersebut.
"Inggris akan membantu kita membuat unit kerja PPP-nya yang dananya dari ADB (Asian Development Bank) dan sudah siap tapi konsultan yang membuat kantor PPP nya dari Inggris supaya standar kelas dunia," jelasnya.
Emil menambahkan selain program ekonomi kreatif, pihaknya mengusulkan program pelatihan khusus untuk para ulama guna mempelajari Bahasa Inggris.
"Supaya kalau ulamanya jago (Bahasa Inggris) bisa kita kirim jadi duta untuk dialog antara Islam dan Barat yang saya kira itu sangat penting," katanya.
Sementara Dubes Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik mengatakan, kunjungan pihaknya ke Kota Bandung merupakan salah satu langkah dalam mempererat kerja sama Inggris dengan Pemerintah Kota Bandung.
"Ini merupakan kunjungan untuk mempererat hubungan kami dengan Pemkot Bandung. Satu tahun lalu kami menempatkan kolega dari Kedubes Inggris di Bandung, itu dapat menjadi cepat dalam hubungan keduanya," kata Moazzam.
Untuk pertemuan hari ini, kata dia, perbincangan lebih memfokuskan diri pada bidang industri kreatif dan PPP.
"Ya perbincangan lebih khusus ke industri kreatif dan PPP untuk membangun infratukstur-infratukstur baru di Bandung. Skotlandia mampu dalam industri kreatif karena ada beberapa kota yang sudah terlibat dalam program UNESCO," kata dia.
Moazzam menekankan banyak para pelaku industri kreatif di Skotlandia yang tertarik membuat kerja sama dengan Kota Bandung.
"Minggu lalu saya dari Skotlandia dan sudah ngobrol-ngobrol dengan para pemimpin industri kreatif di sana. Mereka sangat tertarik untuk membuat kerja sama dengan Bandung," ujarnya.
"Dan nanti akan ada orang Skotlandia ke Bandung yang akan berkolaborasi dalam bidang industri kreatif dengan seniman-seniman Bandung," tambahnya.