Bisnis.com, BANDUNG--Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) menyatakan bahwa minat literasi orang Indonesia masih jauh tertinggal dari bangsa lain.
Hal itu dia katakan pada acara diskusi "Hoax dan Kebijakan Literasi Lintas Ilmu" di Balai Kota Bandung, Jalan Wastu Kencana, Sabtu (25/2/17).
Emil menyadari kesadaran literasi orang Indonesia masih lemah. Budaya 'literasi' orang Indonesia, kata dia, adalah budaya ngobrol yang ditulis.
"Kami menyadari literasi orang Indonesia itu lemah, dan budayanya bukan budaya nulis, budayanya itu budaya ngobrol. Budaya ngobrol yang ditulis," kata Emil.
Emil menjelaskan, budaya 'ngobrol yang ditulis' yang ia maksud adalah, kebiasaan ngobrol yang dilakukan sehari-hari kemudian ditulis melalui platform media sosial.
"Kalau budaya tulis itu ada referensi. Ini mah biasa ngobrol terus dipindahkan (ditulis kembali) ke Whatsapp, ke BBM. Jadi kalimatnya, kalimat ngobrol, bukan menulis. Itu beda," katanya.
Selanjutnya Emil membandingkan tingkat literasi orang Indonesia dengan negara Jepang. Di Jepang, kata dia, yang penduduknya kurang lebih sepertujuh Indonesia, namun dalam memproduksi buku sepuluh kali lipat lebih tinggi dibandingkan Indonesia pertahun.
"Jadi orang Jepang itu apapun ditulis, misalnya tata cara membuat seblak, karet gelang, itu yang menurut kita mungkin gak penting, tapi sama orang Jepang itu bisa dijadikan buku. Karena orang Jepang hobi menulis buku," kata dia.
Dia pun terus mengkampanyekan gerakan anti-hoax yang menyarankan agar masyarakat lebih dewasa dalam membaca isu apapun, terutama bagi berita berita yang sensitif dan mengundang emosi.
"Kita harus lebih dewasa dalam membaca berita atau informasi, Broadcast Message, atau apapun perlu dikaji lebih teliti, kita harus teliti membaca media yang kiranya dapat bertanggung jawab atas segala informasi yang diberitakannya," jelasnya.