Bisnis.com, BANDUNG--BNI dan Pemkot Bandung bersinergi dalam membantu masyarakat kurang mampu dengan meluncurkan Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) e-Warung, di Jalan Babakan Jati, Bandung, Kamis (23/2/17).
Program e-Warung merupakan program bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial dengan memberdayakan masyarakat ekonomi lemah untuk membuka warung.
Warung ini digunakan untuk melayani warga kurang mampu yang mendapatkan bantuan pangan non tunai.
Pemimpin BNI Kanwil Bandung, Fauzi mengatakan, dengan sistem pembayaran non cash penerima bantuan dapat terbantu dalam membeli bahan pokok yang memang dibutuhkan.
"Jadi para penerima tidak sekaligus ngambil, misalnya PKH (Program Keluarga Harapan) dapat bantuan Rp350 ribu. Gak perlu ngambil Rp350 ribu, sesuai kebutuhan saja. Mungkin Rp100 ribu dulu, karena itu sama dengan tabungan, bisa narik di ATM dan bisa narik di agen," kata Fauzi, di Babakan Jati, Bandung, Kamis (22/2/17).
Fauzi menambahkan, budaya menabung mesti diterapkan kepada masyarakat. Edukasi menabung, kata dia, perlu didorong oleh instansi terkait sehingga masyarakat khususnya penerima bantuan dapat mengatur pengeluaran.
"Biasanya kalau dapat bantuan Rp 350 ribu terus diambil semua, bisa dibelikan macam-macam (tidak sesuai kebutuhan). Tapi jika dibelikan sesuai kebutuhan, ya kebutuhan pokok yang diutamakan dulu. Jadi ayo bagi para penerima untuk biasakan diri untuk menabung," katanya.
Terkait agen BNI46, Fauji mengatakan saat ini total lebih 2.500 agen BNI46 tersebar di Jawa Barat. Dia berharap agen tersebut dapat terus berkembang.
"Jadi harapan kedepan sebetulnya agen itu (agen BNI46) bisa menjadi pebisnis. Sekarang baru jual barang pokok, ke depan kita integrasikan dengan agen pupuk, kalau areanya memang pertanian. Terus agen LPG. Nah kartunya sama, hanya satu," katanya.
Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kota Bandung, Tono Rusdiantono mengatakan, saat ini di Kota Bandung hanya ada 10 lokasi yang telah direalisasikan dari 70 lokasi yang ditargetkan. Dan idealnya, kata dia, ada di setiap kelurahan.
"Setiap penerima bantuan e-Warung mendapatkan bantuan renovasi warung dan etalase sebesar Rp 10 juta dan bantuan modal usaha sebesar Rp 20 juta," tambahnya.
Pihaknya berharap, melalui program ini selain bisa memudahkan masyarakat kurang mampu mendapatkan bantuan non tunai, juga bisa mendidik guna berinteraksi dengan perbankan.