Bisnis.com, BANDUNG--Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) mengharapkan seluruh masyarakat khususnya di Kota Bandung agar menggunakan media sosial secara bijak serta menghindari berita dan informasi hoax.
Emil menilai, kuatnya arus media saat ini akan memengaruhi masyarakat dalam mendapat informasi. Oleh sebab itu, kata Emil, masyarakat diharapkan dapat memilih informasi secara cermat.
"Masalah hari ini adalah masalah arus informasi yang terlalu deras. Jika itu terjadi, maka arus informasi mana yang harus kita konsumsi. Salah memilih informasi, kita akan menjadi korban terhadap berita itu," ujarnya di Rumah Dinas Pendopo Kota Bandung, Senin (20/2/17).
Emil menambahkan, penyebaran berita hoax merupakan masalah besar yang harus diperhatikan. Tumbuhnya revolusi digital, kata Emil, merupakan salah satu faktor yang memicu terjadinya persebaran berita hoax secara masif.
"Sekarang di dunia digital sedang terjadi revolusi. Semua orang bisa memproduksi informasi, menyebarkan informasi, dan mengonsumsinya. Jika berita-berita ini tidak mengandung kebenaran, itulah yang menjadi masalah besar," katanya.
Emil menuturkan, jika arus berita hoax ini dibiarkan tanpa adanya tindakan, maka akan berdampak negatif pada masyarakat dan dapat menimbulkan perpecahan antar sesama. Dia pun tak menampik pernah menjadi korban berita hoax.
"Korban dari berita bohong ini dapat menimbulkan emosi, memutuskan silaturahmi, juga memperlebar jurang kebencian. Saya pribadi pernah menjadi korban hoax sebanyak lebih enam kali," ujarnya.
Menjadi korban terhadap berita hoax, Emil mengaku dirinya harus susah payah mengklarifikasi berita tersebut. Lebih parahnya, lanjut Emil, bagi individu-individu yang tak memiliki media sosial lengkap akan sulit untuk mengcounter itu semua.
Dengan deklarasi Bandung Hantam Hoax tersebut, diharapkan masyarakat dapat lebih dewasa dalam memilah dan mencerna informasi. Caranya, kata Emil, bisa bersikap tabayyun atau cek dan ricek terlebih dahulu.
"Ada cara teknisnya, mengecek ke sumber media terpercaya apakah ada (berita tersebut) atau tidak. Kemudian cek dan ricek atau tabbayun, dengan begitu diharapkan hoax bisa dikikis habis dengan semangat masyarakatnya yang dewasa," ungkapnya.
Dia pun mengimbau agar masing-masing kepala daerah di tempat lain untuk lebih gencar menangkal hoax. "Saya imbau kepala daerah menangkis hoax, bila gaptek pakai media sosial, gerakan hantam hoax bisa ini melalui humasnya masing-masing," ungkapnya.