Bisnis.com, BANDUNG--Pemerintah Kota Bandung terus meluncurkan program-programnya dengan cara inovasi berbasis teknologi Digital dan Smart City. Untuk program entas kemiskinan di Kota Bandung, Pemerintah Kota Bandung mencanangkan Family for Family yaitu program satu keluarga mapan mengasuh keluarga pra sejahtera.
Wali Kota Ridwan Kamil mengatakan pihaknya telah menyiapkan anggaran dan partisipasi masyarakat. Dia juga menambahkan dengan sistem FFF ini sejumlah 60000 keluarga yang tidak mampu akan didata serta dicatat dalam database digital oleh relawan kitabisa.com
"Tahun 2017 ini kita fokus mengentaskan kemiskinan dengan jalur cepat, anggaran sudah disiapkan juga dengan partisipasi masyarakat. Dengan kecanggihan teknologi digital digabung dengan masalah sosial dapat mengentaskan masalah kemiskinan mendukung kolaborasi yg sudah dilakukan pemerintah," katanya seperti dikutip dalam rilis resmi, Rabu (8/2/17).
Lebih lanjut Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menambahkan sistem FFF (Family for Family) ini merupakan suatu sistem yang tidak hanya mengedepankan sisi materi tetapi akan lebih menjalin hubungan emosional.
“Ya, jadi, bukan hanya dibantu secara materi tapi diberikan bantuan lain bersifat moril, panduan serta monitoring juga berdasarkan profil keluarga tidak mampu yang diasuh sehingga nantinya akan bisa mandiri setelah mampu dan dilepas,” paparnya.
Dia berharap, ada lebih banyak keluarga mampu yang ikut berpartisipasi dalam program ini sebab menurutnya, inovasi ini menunjukkan bahwa perubahan di dunia ini tidak bisa hanya mengandalkan negara pemerintah tetapi juga adalah kesetiakawanan sosial.
"Karena saya yakin orang baik di dunia ini ada banyak, masalahnya cuma satu, komunikasi. Ada orang tidak mampu bingung mau minta bantuan ke mana. Ada orang mampu bingung mau memberi bantuan ke mana. Family for Family tujuannya itu," tutur Emil.
Penggunaan frasa "Family for Family" dalam bahasa Inggris juga menunjukkan bahwa gagasan ini diharapkan tidak hanya dilaksanakan di Bandung tetapi juga bisa menginspirasi hingga ke belahan dunia lain. "Karena mimpinya mendunia. Kalau di Bandung bisa beres kemiskinan, siapa tahu 27 juta kemiskinan di Indonesia bisa beres dengan 20 juta keluarga mampu," imbuhnya.
Pemerintah Bandung sendiri telah memulai inovasi program sosial ini dengan cara mempertemukan 8 keluarga donor dengan 10 keluarga prasejahtera yang akan diberikan bantuan. Pertemuan tersebut dilaksanakan di kediaman Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Pendopo Kota Bandung, Rabu (25/1/17).
Masa asuh dan pembinaan sendiri ditetapkan selama setahun. Setelah itu diharapkan keluarga prasejahtera sudah bisa mandiri. Pemerintah Kota Bandung menghitung kebutuhan keluarga kurang mampu rata-rata Rp10-15 juta per tahun. Untuk memastikan bantuan dari keluarga mampu sampai kepada tujuan, Pemerintah Kota Bandung mengandalkan sukarelawan yang akan menyampaikan bantuan sekaligus mengawasi. (k19)