Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tampilkan Iklan Pro-Migran, Iklan Bir Ini Dikecam Pendukung Donald Trump

bir Budweiser/Daily Mail
bir Budweiser/Daily Mail

Bisnis.com, WASHINGTON--Pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump memboikot bir Budweiser, setelah perusahaan itu menampilkan iklan pro-imigran. Hal ini pun sempat ramai di jagat media sosial.

Dilansir Daily Mail, Selasa (7/2/17) tanda pagar #boycottbudweiser menjadi viral di Twitter menyusul kontroversi larangan masuk ke Amerika Serikat terhadap pengungsi dan warga dari tujuh negara mayoritas muslim yang dikeluarkan Trump beberapa saat lalu.

Iklan berdurasi 60 detik itu menampilkan kisah imigran Jerman, Adolphus Busch, saat bermigrasi ke Amerika Serikat pada 1857. Dengan anggaran sekitar US$ 5 juta, iklan ini menampilkan sentimen anti-imigran yang dihadapi Busch setibanya di Amerika Serikat, kisah yang juga dialami pengungsi muslim di Negeri Paman Sam saat ini.

Setelah perjalanan berat melewati rawa, Busch tiba di St Louis, Missouri. Di sebuah pub, dia bertemu dengan Eberhard Anheuser, kseorang yang nantinya akan membangun perusahaan Anheuser-Busch, pembuat bir Budweiser.

Rupanya pendukung Trump menilai iklan ini sebagai serangan atas kebijakan imigrasi yang baru saja dibekukan oleh hakim federal di Seattle. "Keren sekali Budweiser," cuit Kathy Pierce. "Kamu berhasil membuat marah warga menengah Amerika. Kamu tahu, orang-orang yang meminum birmu." katanya.

"Maaf Budweiser, Saya biasanya minum birmu sambil makan Teriyaki Beef Jerky. Tapi mulai sekarang tidak lagi," cuit netizen lain.

Namun ada seorang netizen yang membela iklan Budweiser. “Jika kalian ingin melihat kelompok rasis, ikuti tagar boikot Budweiser.”

Sementara itu produsen bir Budweiser menegaskan iklan ini tidak memiliki misi politik. "Kami membuat iklan ini untuk mengisahkan impian Amerika pendiri Budweiser, Adolphus Busch, dan mereka yang terus berusaha untuk impian mereka" ujar Marcel Marcondes, wakil presiden pemasaran Anheuser-Busch. "Ini adalah cerita tentang komitmen kami dalam memproduksi bir dan dibuat selama setahun terakhir,” lanjutnya dalam e-mail kepada The Washington Post.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Ajijah
Sumber : Dailymail
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper