Bandung Barat Kembangkan Sekolah Inklusi

Bisnis.com, NGAMPRAH - Untuk memberikan hak yang sama kepada anak berkebutuhan khusus (ABK) atau penyandang disabilitas, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bandung Barat akan terus mendirikan sekolah inklusi.

Sekolah inklusi merupakan sekolah yang menggabungkan layanan pendidikan khusus dan regular dalam satu sistem persekolahan, dimana siswa berkebutuhan khusus mendapatkan pendidikan khusus sesuai dengan potensinya masing-masing dan siswa regular mendapatkan layanan khusus untuk mengembangkan potensi mereka.

Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Bidang SMP pada Disdikpora KBB, Dadang Sapardan menyatakan, saat ini sekolah sejauh ini sekolah inklusi telah didirikan untuk berbagai jenjang baik sekolah dasar hingga menengah atas. Untuk tingkat SD, dia menyebutkan antara lain SD 1 Cililin, SD Cisomang Cikalongwetan dan SD Sudimampir Padalarang. Untuk tingkat SMP mulai dari SMP Arafah Cililin dan SMP Gemilang Mutafannin Ngamprah.

"Sedangkan untukk tingkat SMA, sekolah inklusi sudah dibuka di 6 SMA berstatus negeri. Setiap tahun kita buka sekolah inklusi ini untuk memberikan hak yang sama bagi ABK," kata Dadang kepada wartawan di Ngamprah, Minggu (2/10/2016).

Karena sekolah sudah tersedia, pihaknya tinggal menunggu keberanian dan kesiapan para orangtua yang memiliki ABK untuk masuk ke sekolah inklusi tersebut. Disdikpora terus mendorong para orangtua yang memiliki ABK untuk menyekolahkan anaknya di sekolah inklusi yang sudah ditunjuk.

Menurutnya, dengan sekolah inklusi anak tanpa berkebutuhan khusus (ATBK) akan belajar bersama dalam satu kelas dengan ABK atau penyandang disabilitas. Tujuannya untuk membiasakan pergaulan serta komunikasi antara ATBK dan ABK.

"Ketika ABK ini keluar dari sekolah inklusi, mereka bisa bergaul, berkomunikasi dan tidak minder ketika bersama anak-anak ATBK," paparnya.

Mengenai kesiapan guru, lanjutnya, para pendidik tidak ada alasan tidak sanggup menangani siswa berkebutuhan khusus. Untuk itu, guru tersebut sebelumnya sudah diberikan pelatihan agar bisa membedakan saat mengajar pada ABK.