JAKARTA--Konsorsium Internasional untuk Jurnalis Investigatif (ICIJ) menyebut salah seorang investor kecil mengklaim bahwa sebuah perusahaan yang tergabung dengan Mossack Fonseca di British Virgin Islands telah menipu 3.500 orang dengan nilai setidaknya US$150 juta.
"Kami sangat membutuhkan uang itu untuk membayar uang sekolah anak kami Bulan April ini," kata salah seorang investor asal Indonesia dalam pesan email pada Mossack Fonseca pada April 2007 setelah pembayaran berhenti, dalam dokumen yang bocor.
"Anda dapat memberikan kami saran apa yang bisa kami lakukan," kata investor itu dalam Bahasa Inggris yang buruk setelah melihat nama Mossack Fonseca dalam sebuah brosur iklan dana investasi.
Setidaknya ada sekitar 800 nama pebisnis dan politikus Indonesia termasuk dalam daftar klien Mossack Fonseca, sebuah firma hukum asal Panama yang dibocorkan ke publik pada Senin (4/3). Mereka masuk dalam daftar tersebut karena pernah menyewa Mossack Fonseca untuk mendirikan perusahaan di luar negeri atau "offshore".
Skandal yang dinamai "Panama Papers" itu dipublikasikan oleh The International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ).
Selain mencantumkan nama-nama asal Indonesia, dokumen finansial itu memuat sejumlah kepala negara (mantan dan yang masih menjabat), pebisnis internasional, dan tokoh dunia.