Bisnishotel.com, BANDUNG – Pria asal Purwokerto, Jawa Tengah, yang memiliki nama lengkap Sendek Prawinko ini, merupakan sosok yang ramah, unik, dan murah senyum. Kecintaannya kepada dunia hospitality diawali dengan impiannya sejak kecil untuk pergi ke luar negeri.
Cita-citanya ini pun terwujud setelah ia lulus dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bali (STP Bali) dengan mengawali karirnya di kapal pesiar Amerika pada 1992. Kemudian setelah pulang ke Indonesia, ia bergabung dengan Radison Hotel Yogyakarta. Lalu, ia pindah ke Hotel Westin di Surabaya atau kini dikenal dengan nama Marriot Hotel.
Pada tahun 1998, ia pindah ke Bali dan bergabung dengan Hardrock Hotel Bali. Ia menjalani karirnya selama lima tahun di hotel ini. Namun, setelah bom Bali terjadi, ia pindah ke Jawa dan mulai bergabung dengan Grup Accor, yakni dengan salah satu hotelnya, Novotel Solo, pada 2003 sebagai F&B Manager. Tak lama setelah itu, ia pindah ke Novotel Semarang dan masuk ke program yang diarahkan menjadi Assistant General Manager. Namun, pada saat yang bersamaan, ia mendapat tawaran menarik untuk bergabung dengan salah satu hotel di Arab.
“Saya sempat keluar dari grup Novotel, dan bergabung dengan Star World Meridien Hotel. Dua tahun di Timur Tengah, ketika itu tahun 2008 sampai 2010, saya menjabat sebagai F&B Manager,” ucapnya.
Kemudian, ia kembali ke tanah air tercintanya ini, pada tahun 2010, dan bergabung di Novotel Manado. Setelah setengah tahun ia meniti kembali karirnya di Grup Accor, ia dipindahkan ke Novotel Bandung, namun hanya delapan bulan. Ia langsung dirotasi ke Mercure Banjarmasin. Di tahun 2012 inilah, ia memulai karirnya menjadi General Manager dengan menghabiskan waktu tiga tahun lima bulan di Mercure Banjarmasin. Setelah mendapatkan berbagai pengalaman di berbagai tempat, akhirnya ia dipindahkan kembali ke Novotel Bandung yang ia pilih dari tiga tawaran rotasi dari pusat.
“Para investor meminta saya di sini untuk meningkatkan Food & Beveragenya karena mengetahui latar belakang saya, selain itu, saya juga merasa para staff di sini sudah mengetahui ritme kerja saya, sehingga ini bisa memudahkan saya melakukan berbagai inovasi untuk kemajuan Novotel Bandung,” jelas Sendek.
Pria kelahiran 10 Agustus 1970 ini, dikenal para staffnya sebagai orang yang detail terhadap seluruh bagian hotel, khususnya F&B. Ia tak ragu untuk terjun langsung dalam proses pembuatannya.
“Hal ini penting karena mungkin saya terlahir di operasional, jadi saya seringkali ingin memeriksa setiap prosesnya secara detail,” ungkapnya.
Ia berharap, melalui Novotel Bandung ini, masyarakat dapat merasakan dan melihat keindahan yang ada di hotel ini, mulai dari grooming karyawan, pelayanannya, produk yang ditawarkan, dan lainnya yang sesuai dengan harapan para tamunya.
Tak hanya itu, pria yang sangat menyukai musik Jazz ini juga ingin memberikan berbagai inovasi dan perubahan untuk para tamunya, baik melalui produk, pelayanan, promosi, dan fasilitas yang tersedia di Novotel Bandung.
“Selain itu, kami juga melakukan program peduli lingkungan sekitar, seperti program anak asuh, charity, CSR, peduli terhadap kekerasan pada anak, dan lainnya. Jadi, tidak hanya profit bisnis yang kita lakukan, tetapi juga lingkungan sekitar,” katanya.
Pria pecinta makanan manis ini mengaku semua kesuksesan tersebut hanya dapat diraih dengan persiapan yang matang. Hal ini juga menjadi moto hidupnya, yakni success is preparation meets opportunity. Dengan tiga hal utama yang perlu dimiliki, yakni skill, knowledge, dan attitude.