Bisnis.com, JAKARTA—Merger antara Ctrip.com International Ltd. dan Qunar Cayman Islands Ltd. menciptakan layanan perjalanan online terbesar di China sekaligus menekan kompetisi harga yang telah menggerus keuntungan usaha sektor industri pariwisata tersebut.
Meski sejumlah situs pemesanan perjalanan online China menikmati lonjakan wisatawan yang bepergian ke luar negeri, namun keuntungan mereka terus menurun karena industri itu kian kompetitif.
Merger Ctrip dan Qunar tidak saja menggabungkan jasa dan produk kedua perusahaan, namun sekaligus menguasai 70% hingga 80% pasar tiket hotel dan penerbangan, menurut analis Summit Research, Henry Guo sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (29/10/2015).
“Setelah kesepakan merger pada Senin lalu, kedua perusahaan akan menguasai mayoritas pangsa pasar di China,” ujar Guo.
Ctrip dan Qunar, ujarnya, bisa mengkoordinasikan strategi seperti cara mengembangkan pasar dengan keuntungan yang memenuhi tuntutan para investor.
“Anda akan melihat bagaimana sebuah perusahaan besar semakin besar,” ujar Brendan Ahern, Managing Director Krane Fund Advisors LLC. Dia mengatakan bahwa perusahaan teknologi informasi Baidu, Alibaba and Tencent akan ikut mendukung.
Merger itu dinilai tepat mengingat kian banyaknya kelompok kelas menengah yang bepergian ke luar negeri di tengah ketatnya kompetisi di antara pelaku usaha perjalanan wisata. China tercatat sebagai sumber turis mancanegara terbesar dunia dengan jumlah perjalanan ke luar negeri selama 2014 mencapai 100 juta perjalanan.
Nilai pasar perjalanan wisata China akan naik tiga kali lipat menjadi US$200 miliar pada 2020, menurut analis Goldman Sachs, David Jin.