Bisnis.com, BANGKOK - Konglomerasi asal Thailand SCG mengumumkan kinerja Q3/2015 yang positif dengan peningkatan keuntungan berkat kinerja unit bisnis kimia.
Adapun Perusahaan SCG tengah menjalankan strategi pengembangan inovasi produk dan jasa serta tengah mengembangkan inovasi untuk memenuhi tren permintaan eldercare.
Presiden dan CEO SCG Kan Trakulhoon mengatakan kinerja perusahaan untuk Q3/2015 (unreviewed) membukukan pendapatan penjualan sebesar Rp43,455 miliar atau US$3,146 juta.
"Turun 11% y-o-y dan turun 3% q-o-q, akibat turunnya harga produk kimia yang dipengaruhi oleh turunnya harga minyak mentah," ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis pada Rabu (28/10/2015).
Adapun keuntungan perusahaan tercatat sebesar Rp3,527 triliun atau US$255 juta, naik 15% y-o-y dari marjin keuntungan produk kimia yang terus naik walau terdapat stock loss sebesar Rp846 miliar atau US$61 juta.
Kan menambahkan investasi perusahaan di ASEAN masih sesuai rencana, termasuk pabrik semen di Kamboja yang sedang dalam produksi tahap ke-2, juga pabrik semen di Myanmar dan Laos yang akan mulai beroperasi masing-masing di tahun 2016 dan 2017.
“SCG akan terus menciptakan inovasi produk dan layanan didukung dengan wawasan perusahaan mengenai kebutuhan pelanggan," ujarnya.
Kan memaparkan hingga September 2015, pendapatan penjualan produk dan layanan bernilai tambah tinggi (High value added / HVA) tumbuh 34% y-o-y senilai Rp48,510 miliar (US$3,679 juta) atau berkontribusi sebesar 37% dari total pendapatan penjualan perusahaan.
Adapun SCG telah menginvestasikan Rp920,382 miliar atau US$70 juta terhadap riset dan pengembangan (R&D) dari total anggaran sebesar Rp 1,876 triliun atau US$142 juta) di tahun 2015.
Investasi R&D akan meningkat menjadi Rp2,619 triliun (US$ 198,673 juta) di tahun 2016 dan Rp3,245 triliun (US$246,118 juta) di tahun 2017.
“Sebagai tambahan, SCG terus membangun jaringan pengembangan produk dan jasa untuk seluruh perusahaan di dalam grup di ASEAN, yang memungkinkan perusahan untuk menawarkan produk dan solusi yang menjawab kebutuhan gaya hidup pelanggan. Salah satu solusi tersebut adalah inovasi untuk pasar eldercare yang dapat meningkatkan kualitas hidup para lansia, membantu mereka untuk hidup lebih nyaman, aman, dan bebas dari rasa khawatir,” ujarnya.
Per 30 September 2015, total aset SCG senilai Rp204,197 miliar atau US$13,952 juta, sementara total aset SCG di ASEAN (di luar Thailand) senilai Rp41,063 miliar (US$2,806 juta), berkontribusi sebesar 20% terhadap total aset konsolidasi SCG.
Adapun SCG di ASEAN (di luar Thailand), SCG membukukan pertumbuhan pendapatan penjualan di Q3/2015 sebesar 11% y-o-y, senilai Rp4,877 miliar (US$353 juta), yang merupakan 11% dari total pendapatan penjualan SCG.
Untuk SCG di Indonesia, berdasarkan laporan Q3/2015, SCG di Indonesia memiliki total aset senilai Rp17,637 miliar (US$1,205 juta).
Total aset SCG di Indonesia tumbuh 28% y-o-y, terutama berkat investasi Semen Jawa. Perusahaan mencatatkan pertumbuhan pendapatan penjualan sebesar 12% y-o-y senilai Rp1,256 miliar (US$91 juta) berkat peningkatan permintaan pasar semen dan peningkatan kinerja bisnis beton siap pakai.
Pembangunan pabrik semen SCG yang pertama di Indonesia, Semen Jawa, telah selesai sepenuhnya. Proses produksi klinker telah mulai beroperasi pada bulan September sesuai rencana. Saat ini, pabrik telah beroperasi untuk menghasilkan semen berkualitas bagi para pelanggan SCG.
SCG baru saja menyelenggarakan Grand Seminar bertajuk “Modern Concrete Construction, A Part of Indonesia’s Infrastructure Development” untuk mendorong inovasi industri konstruksi di Indonesia.
SCG juga melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) untuk mengembangkan dan berbagi pengembangan teknologi konstruksi untuk masyarakat Indonesia, sebagai bagian dari komitmen SCG dalam memajukan teknologi beton Indonesia
SCG juga bermitra dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengembangkan inovasi produk beton baru berdasarkan kebutuhan pasar.
Disamping operasi bisnis, SCG juga telah menggelar dua seremoni penyerahan 350 beasiswa untuk pelajar Indonesia melalui program SCG Sharing the Dream. (K5)