Bisnis.com, JAKARTA— Harga batu bara kembali menguat signifikan pada penutupan perdagangan Selasa (6/10/2015) untuk kontrak November 2015 naik 1,47% ke US$51,90/metrik ton.
Pada Senin, harga batu bara menguat 2,3% ke US$51,15 /metrik ton.
Batu bara sudah mengalami tekan berkelanjutan sebelumnya. Setelah sejumlah pengguna beralih ke gas alam yang dijual dengan harga lebih murah.
Batu bara telah kehilangan 10% pasarnya atau sekitar 80 juta ton,seperti dikemukakan BB & T Capital Markets dalam laporan Selasa.
Sementara itu, harga gas alam telah melemah 37% dalam satu tahun terakhir, membuat bahan bakar ini lebih menarik daripada batu bara untuk pembangkit listrik.
"Kabar baiknya adalah kita tidak bisa membayangkan penurunan permintaan batu bara di 2016 seperti 2015," tulis Mark Levin, Analis di BB & T seperti dikutip Bloomberg, Rabu (7/10/2015).
Dikemukakan yang terbaik skenario untuk batubara tahun 2016 adalah permintaan yang flat atau sedikit menguat.
Sementara itu sudah terlihat pasokan gas murah yang mengalir ke pembangkit listrik sudah menunjukkan tanda-tanda surut, kata Andrew Cosgrove dan William Foiles, Analis.
Pergerakan harga batu bara di bursa Rotterdam*
Tanggal | US$/MT |
6 Oktober | 51,90 (+1,47%) |
5 Oktober | 51,15 (+2,30%) |
2 Oktober | 50,00 (0,00%) |
*Kontrak November 2015
Sumber: Bloomberg