Bisnis.com, SAINT DENIS--Para pakar penerbangan yang sudah menelitik foto-foto potongan sayap pesawat sepanjang 2-25 meter yang tersebar luas di Internet, yakin bahwa potongan itu adalah permukaan sayap pesawat yang selalu bergerak yang lebih dikenal dengan flaperon.
Televisi France 2 menayangkan sebuah foto pada potongan sayap pesawat itu dengan stempel "657 BB" pada bagian dalamnya.
Tanda itu cocok dengan kode pada manual Boeing 777 yang mengidentifikasikan ini sebagai flaperon dan berisi panduan bahwa bagian ini ditempatkan pada sayap pesawat bagian kanan.
Keterangan ini tercantum dalam petikan dokumen Boeing yang terdapat pada laman produsen pesawat komersial itu.
"Hampir pasti bahwa flaperon itu berasal dari sebuah pesawat Boeing 777," kata Wakil Menteri Transportasi Malaysia Abdul Aziz Kaprawi kepada Reuters.
MH370 diyakini sebagai satu-satunya Boeing 777 yang jatuh di selatan khatulistiwa sejak pesawat jenis ini mulai terbang 20 tahun lalu.
Potongan pesawat itu ditemukan Rabu lalu terdampar di Pulau La Reunion, pulau vulkanik yang dihuni 850.000 orang yang sepenuhnya dimiliki Prancis dan terletak di Samudera Hindia dekat Madagaskar.
La Reunion terletak sekitar 3.700 km dari area pencarian MH370 di Samudera Hindia selatan dari lepas pantai barat Australia.
Para pejabat dan pakar menyatakan arus luat telah menyeret potongan-potongan pesawat itu ribuan kilometer dari tempat pesawat itu jatuh.
Jika potongan puing ini dipastikan berasal dari MH370, para pakar akan berusaha menjejak di mana tepatnya pesawat jatuh, sedangkan area pencarian akan kembali dipetakan, demikian Reuters.
Malaysia Yakin Potongan yang Ditemukan di La Reunion Milik Pesawat MH370
Para pakar penerbangan yang sudah menelitik foto-foto potongan sayap pesawat sepanjang 2-25 meter yang tersebar luas di Internet, yakin bahwa potongan itu adalah permukaan sayap pesawat yang selalu bergerak yang lebih dikenal dengan flaperon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
6 hari yang lalu
OJK Gandeng FSS Korea Tingkatkan Pengawasan Sektor Keuangan
2 hari yang lalu