BANDUNG--Seorang pria Oman yang menjadi penderita Middle East Respiratory Syndrome (MERS) pertama di Thailand telah sembuh sepenuhnya dan telah diperbolehkan keluar dari rumah sakit pada Jumat, ucap Menteri Kesehatan Thailand.
Pria berusia 75 tahun yang melakukan perjalanan ke Bangkok untuk perawatan kondisi jantungnya dan lalu didiagnosis mengidap virus itu telah diumumkan bebas dari penyakit tersebut lebih cepat minggu ini.
“Tim kesehatan yang merawat pasien itu dan ketiga saudaranya telah diputuskan bahwa mereka bisa pulang ke rumah,” ucap Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand, Rajata Rajatanavin kepada wartawan, ia menambahkan pria itu dan ketiga temannya yang melakukan perjalanan bersama pria tersebut ke Bangkok sedang bersiap untuk meninggalkan pusat penyakit infeksi.
Hal ini belum jelas apakah pasien itu dan keluarganya akan kembali ke Oman secepatnya atau tidak.
Menteri Kesehatan Thailand mengatakan ada 176 orang yang masuk dalam daftar orang yang perlu diawasi yang diketahui satu negara dengan pasien tersebut telah di tes dan hasilnya negatif dari penyakit ini.
Thailand mengonfirmasi ini adalah kasus MERS pertama akhir bulan ini, dan menjadi negara Asia keempat yang tercatat memiliki virus pada tahun ini.
Di Korea Selatan, yang melawan wabah MERS terbesar di luar Saudi Arabia, dilaporkan telah terjadi 184 kasus sejauh ini. Dari 184 kasus yang dilaporkan, 33 orang telah meninggal.
Wabah ini menakuti para turis dan membuat Korea Selatan dijauhkan dari restoran, tempat perbelanjaan, dan bioskop.
Korea Selatan pada Jumat mengusulkan paket stimulus yang bernilai 16.1 triliun won ($14.31 milyar) untuk melejitkan ekonomi keempat terbesar di Asia sebagai bentuk perjuangan untuk memulihkan kembali perekonomian dari jatuhnya ekspor dan penyebaran MERS.
Orang pertama yang teridentifikasi pada 2012, MERS disebabkan karena virus korona dari famili yang sama dengan wabah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang memicu pada 2003.
Tidak ada obat atau vaksinnya.
Sumber: Reuters