Bisnis.com, CIREBON—Tingginya pencemaran sungai di wilayah Cirebon Jawa Barat salah satunya dipicu oleh faktor sosial dan kultur masyarakat yang kebanyakan mendirikan bangunan rumah dengan posisi membelakangi aliran sungai.
Kepala BBWS Cimanuk-Cisanggarung Trisasongko Widianto mengatakan dengan posisi bangunan rumah membelakangi sungai ada banyak kemungkinan masyarakat menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan segala macam limbah.
Dia menuturkan jika posisi sungai berada di depan rumah, kecendrungan masyarakat akan ikut menjaga kebersihan sungai karena faktor kenyamanan dan rasa malu jika sungai di depan rumahnya kotor penuh sampah.
“Kebanyakan rumah penduduk membelakangi sungai, makanya tak punya rasa tanggung jawab untuk ikut menjaga kebersihan sungai,” katanya saat acara bersih-bersih Sungai Sukalila di Cirebon, Senin (15/6/2015).
Tri meminta pemerintah bisa menata sedemikian rupa agar posisi bangunan atau rumah menghadap sungai sehingga upaya pelestarian lingkungan di sekitar aliran sungai mendapat dukungan dari masyarakat.
Pada saat yang sama, Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat mengungkapkan ada perbedaan paradigma yang dimiliki masyarakat Indonesia pada umumnya dengan masyarakat di negara-negara maju.
“Kalau di negara maju, masyarakat benar-benar menjaga bahkan sungai jadi sarana transportasi sebagai daya tarik wisata, kalau di sini malah jadi tempat sampah,” ujarnya. (k3)